Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Disabilitas di Sikka Sukses Olah Kelor Jadi Teh Aneka Varian

Kompas.com - 27/04/2023, 14:39 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Daun kelor dapat ditemukan dengan mudah di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat setempat memanfaatkan daun kelor untuk dikonsumsi sebagai sayur.

Belakangan, kelor justru menjadi peluang untuk diolah menjadi produk untuk peningkatan ekonomi dan kesehatan. Salah satu inisiator adalah Wenefrida Efodia Susilowati (51).

Wanita yang kerap disapa Susi ini merintis usaha pengolahan daun kelor di sebuah homestay bersama Komunitas Disabilitas Merdeka Maumere.

“Tahun 2015 kami ketemu Pak Presiden Joko Widodo. Beliau menyampaikan untuk tanam pohon kelor. Dari situ kami coba olah,” kata Susi di Maumere, Kamis (27/4/2023).

Baca juga: Cara Kota Kupang Perangi Stunting, Berikan Kelor dan Orangtua Asuh

Awalnya, Susi dan teman-teman disabilitas hanya mampu membuat satu jenis produk. Mereka kesulitan dalam pemasaran lantaran kurangnya pengetahuan dan alat memproduksi olahan kelor.

Berkat kunjungan Mensos Risma

Beruntung, mereka bertemu Menteri Sosial Tri Rismaharini saat kunjungan kerja dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila di Kabupaten Ende pada Juni 2022.

Setelah pertemuan itu, kenang Susi, mereka mengirim surat kepada Mensos, salah satunya minta keadilan penerapan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 yang memperkerjakan paling sedikit satu persen penyandang disabilitas.

Tak lama kemudian, Susi mengaku komunitasnya didatangi Tim Kementerian Sosial dari Sentra Efata Kupang yang melakukan asesmen.

Selanjutnya sebanyak 20 disabilitas menerima pelatihan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta menggandeng LPK Karya Misi Keuskupan Maumere dan bekerja sama dengan Dinas Sosial Sikka. Pelatihan ini berlangsung pada 15 - 17 Agustus 2022.

Baca juga: Di Depan KSAU dan Kepala BKKBN, Gubernur NTT Tawarkan Kelor untuk Atasi Stunting

Pelatihan berfokus pada teknik membuat teh dari olahan daun kelor. Peserta juga mendapat teori tentang manfaat daun kelor, pembukuan usaha, dan membuat olahan kue daun kelor.

Selain itu, mendapat coaching dari Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) untuk meningkatkan nilai jual produk.

“Pertengahan Agustus 2022 ada pelatihan dari PENA tentang packaging, pemasaran, serta cara membuat foto. Kayak angle mana yang harus diambil,” ucapnya.

Susi melanjutkan, pada Oktober 2022, masing-masing peserta pelatihan menerima paket bantuan atensi kewirausahaan dari Sentra Efata Kupang. Paket ini berupa alat dan bahan untuk memproduksi olahan kelor.

Sedangkan bantuan tahap kedua merupakan bantuan kelompok yang terdiri dari oven, kipas angin, termos nasi, kompor dan tabung gas dengan nilai bantuan Rp20 juta.

Setelah dilatih dan diberi bantuan mereka akhirnya mampu memproduksi berbagai jenis olahan daun kelor. Tim bentukan Susi yang beranggotakan enam orang penyandang disabilitas mampu memproduksi lima jenis produk kelor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com