Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Owen Philips dan Bencana Kelaparan Pasca-letusan Tambora 1815

Kompas.com - 07/04/2023, 07:15 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Tim Kompas.com akan melakukan Tapak Tilas 208 Tahun Letusan Tambora untuk menelusuri jejak letusan Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Nantikan persembahan tulisan berseri kami tentang dampak dahsyatnya letusan besar Tambora pada 10 April 1815.

DOMPU, KOMPAS.com - Meletusnya Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada April 1815, tercatat sebagai salah satu peristiwa yang paling mengerikan dalam sejarah.

Dentuman perdananya yang dimulai pada 5 April 1815 sore, terdengar hampir ke semua penjuru wilayah di Indonesia. Suara letusan itu sempat diduga berasal dari meriam serangan musuh.

Pasukan dari Detasemen Yogyakarta sampai dikerahkan untuk mengecek kondisi posko tetangga. Begitu pun perahu di pesisir pantai Pulau Jawa, diberangkatkan untuk melihat kapal-kapal yang mungkin dalam kesulitan.

Baca juga: Kiamat Tambora, April 1815

Suara letusan itu terus berulang hingga keesokan harinya abu vulkanik berjatuhan di halaman dan atap rumah warga di Pulau Jawa.

Fenomena alam tersebut sekaligus menepis dugaan awal bahwa telah terjadi serangan oleh musuh.

Letusan tersebut kemudian disimpulkan berasal dari erupsi sebuah gunung api, namun perhatian banyak orang saat itu ke Gunung Merapi, Kelud dan Bromo di Pulau Jawa.

Baca juga: Festival Tambora Dicoret dari Kharisma Event Nusantara Kemenparekraf

Beberapa hari setelah letusan itu terjadi dan berakhir pada 12 April 1815, Gubernur Hindia Belanda Thomas Stamford Raffles dalam The History Of Java 1817 mencatat laporan Letnan Owen Philips yang ditugaskan untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi di Pulau Sumbawa.

Dalam laporannya, Philips mengaku menyaksikan langsung mayat bergelimpangan di pinggir jalan, rumah-rumah hancur, dan warga yang selamat berpencar mencari makanan.

"Kesengsaraan yang luar biasa yang dialami para penduduk sangat mengejutkan untuk dilihat. Masih ada sisa-sisa beberapa mayat di pinggir jalan, dan tanda-tanda di mana banyak lainnya telah dimakamkan. Desa-desa hampir seluruhnya kosong dan rumah-rumah roboh, penduduk yang selamat telah berpencar untuk mencari makanan," tulis Raffles dalam buku The History of Java mengutip laporan Philips.

Selain menyaksikan dampak dari peristiwa yang sangat mengerikan itu, Philips dalam laporannya juga bertemu dan mendengar langsung kesaksian dari Raja Sang'ir (Sanggar) yang sudah menunggu kedatangannya di Dompo (Dompu).

Halaman:


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com