SEMARANG, KOMPAS.com- Senyum rekah terpancar dari wajah Belia Arum, seorang warga RT 5, Kelurahan Tanjung Mas yang mendampingi anak perempuannya, Aurelia, datang ke kegiatan Jumat Berkah di Balai Rukun Warga (RW) Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang.
Hari Jumat merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh Belia. Pasalnya, di hari itulah dirinya bisa mendapat stok makanan sehat secara gratis untuk Aurelia yang berusia 5 tahun.
Pasalnya, sejak usia 2 tahun, Aurelia dikategorikan sebagai anak stunting oleh petugas kesehatan setempat. Lantaran berat badan dan keadaan tubuh yang tidak sesuai dengan standar.
Baca juga: Kisah Pasangan Muda di Surabaya, Awalnya Tak Sadar Buah Hatinya Stunting
Belia menuturkan, stunting yang dialami oleh anaknya itu awalnya disebabkan oleh banjir rob yang kerap terjadi di kawasan rumahnya, tepatnya di RT 5, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang.
Menurut Belia, banjir rob yang sering menghampiri rumahnya itu berimbas pada kesehatan anaknya, sebab rentan terkena masuk angin, batuk, pilek, bahkan dahak yang menumpuk di tenggorokan.
Akibatnya, Aurelia jatuh sakit dan harus berkali-kali berobat ke rumah sakit (RS).
“Dulu rumahnya kan pendek, tidak pakai keramik, lalu tenggelam terus setiap hari. Anak-anak jadi sering batuk, masuk angin, ternyata dahaknya mengendap di tenggorokan. Sampai dibantu nafasnya pakai uap, Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada,” jelas Belia kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2023).
Meski hanya bekerja serabutan mengupas udang ataupun kerang, Belia dibantu oleh suaminya yang bekerja sebagai buruh pabrik.
Dengan demikian, saat ini Belia bisa membuat satu petak kecil lebih tinggi dari daratan untuk tempat tidur anaknya disaat banjir rob datang.
Dengan demikian, kesehatan Aurelia semakin membaik hingga saat ini.
“Alhamdulillah cukup buat tidur depan rumah. Cuma untuk masak dan tempat apa-apa tidak punya. Masak di luar rumah. Kalau WC, pakai kamar mandi umum di pasar. Kalau mau kesana ya harus naik sepeda sebentar kesana,” ucap ibu dua anak itu.
Baca juga: Kisah Ibu di Malang Penuhi Gizi Anak Kembarnya yang Alami Stunting, Berharap Bisa Tumbuh Normal
Selain harus merelakan dapur dan kamar mandi, Belia juga mengalih fungsikan peralatan rumah yang lain, seperti kulkas sebagai lemari baju.
Dirinya menyebut, banjir rob telah berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat Tambak Rejo, terlebih masalah kesehatan anak.
Meski demikian, Belia tetap bersyukur karena selalu menerima bantuan makanan maupun suplemen dari Pemerintah Kota Semarang, Kelurahan Tanjung Mas, bahkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) setempat.
Dirinya menyebut, kader Posyandu yang menangani anak-anak stunting di kawasan Tambak Rejo, Tambak Mulya, dan Bonharjo, memiliki peran penting bagi perkembangan anak.