Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Kader Posyandu di Semarang Atasi Stunting, Terjang Rob untuk Bagikan Makanan Tambahan

Kompas.com - 04/04/2023, 04:00 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Senyum rekah terpancar dari wajah Belia Arum, seorang warga RT 5, Kelurahan Tanjung Mas yang mendampingi anak perempuannya, Aurelia, datang ke kegiatan Jumat Berkah di Balai Rukun Warga (RW) Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang.

Hari Jumat merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh Belia. Pasalnya, di hari itulah dirinya bisa mendapat stok makanan sehat secara gratis untuk Aurelia yang berusia 5 tahun.

Pasalnya, sejak usia 2 tahun, Aurelia dikategorikan sebagai anak stunting oleh petugas kesehatan setempat. Lantaran berat badan dan keadaan tubuh yang tidak sesuai dengan standar.

Baca juga: Kisah Pasangan Muda di Surabaya, Awalnya Tak Sadar Buah Hatinya Stunting

Belia menuturkan, stunting yang dialami oleh anaknya itu awalnya disebabkan oleh banjir rob yang kerap terjadi di kawasan rumahnya, tepatnya di RT 5, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang.

Menurut Belia, banjir rob yang sering menghampiri rumahnya itu berimbas pada kesehatan anaknya, sebab rentan terkena masuk angin, batuk, pilek, bahkan dahak yang menumpuk di tenggorokan.

Akibatnya, Aurelia jatuh sakit dan harus berkali-kali berobat ke rumah sakit (RS).

“Dulu rumahnya kan pendek, tidak pakai keramik, lalu tenggelam terus setiap hari. Anak-anak jadi sering batuk, masuk angin, ternyata dahaknya mengendap di tenggorokan. Sampai dibantu nafasnya pakai uap, Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada,” jelas Belia kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Meski hanya bekerja serabutan mengupas udang ataupun kerang, Belia dibantu oleh suaminya yang bekerja sebagai buruh pabrik.

Dengan demikian, saat ini Belia bisa membuat satu petak kecil lebih tinggi dari daratan untuk tempat tidur anaknya disaat banjir rob datang.

Dengan demikian, kesehatan Aurelia semakin membaik hingga saat ini.

“Alhamdulillah cukup buat tidur depan rumah. Cuma untuk masak dan tempat apa-apa tidak punya. Masak di luar rumah. Kalau WC, pakai kamar mandi umum di pasar. Kalau mau kesana ya harus naik sepeda sebentar kesana,” ucap ibu dua anak itu.

Baca juga: Kisah Ibu di Malang Penuhi Gizi Anak Kembarnya yang Alami Stunting, Berharap Bisa Tumbuh Normal

Selain harus merelakan dapur dan kamar mandi, Belia juga mengalih fungsikan peralatan rumah yang lain, seperti kulkas sebagai lemari baju.

Dirinya menyebut, banjir rob telah berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat Tambak Rejo, terlebih masalah kesehatan anak.

Meski demikian, Belia tetap bersyukur karena selalu menerima bantuan makanan maupun suplemen dari Pemerintah Kota Semarang, Kelurahan Tanjung Mas, bahkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) setempat.

Dirinya menyebut, kader Posyandu yang menangani anak-anak stunting di kawasan Tambak Rejo, Tambak Mulya, dan Bonharjo, memiliki peran penting bagi perkembangan anak.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com