Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Sumbawa Diburu Polisi Usai Diduga Perkosa Tetangga Seumur

Kompas.com - 19/01/2023, 15:03 WIB
Susi Gustiana,
Krisiandi

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - R (16), anak putus sekolah diduga diperkosa tetangga berinisial A  yang juga berumur 16 tahun. Keduanya adalah warga Kecamatan Tarano, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

A kini masih dalam pencarian polisi setelah melarikan diri.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumbawa, Ipda Nadiyah Wahdatil Ummah yang ditemui Kamis (19/1/2023) membenarkan adanya laporan dugaan pemerkosaan.

"Benar, ada laporan. Korban dan saksi yaitu orangtua korban sudah kami ambil keterangannya," kata Nadiyah.

Sementara pelaku hingga saat ini dalam proses pencarian.

Baca juga: Tak Ada Perkosaan oleh Paspampres, Prajurit Kostrad Juga Jadi Tersangka

"Kami sudah lakukan visum et rivertum pada korban, dan ada bekas luka," sebut Nadiyah.

Selain itu, untuk melengkapi alat bukti pemeriksaan psikologis sudah dilakukan terhadap korban.

"Korban mengaku tidak memiliki hubungan asmara dengan korban. Mereka sekadar kenal sebagai tetangga satu kampung" jelas Nadiyah.

Kasus ini berawal pada Jumat malam (13/1/2023) saat korban pergi ke kios membeli kebutuhan dapur yang diminta ibunya. Saat di jalan pulang ke rumah, ia bertemu dengan pelaku.

A meminta waktu ngobrol, namun korban ingin memberikan belanjaan yang diminta ibunya terlebih dahulu, setelah itu ia akan menemui pelaku.

Baca juga: Bantah Keluarkan Paksa Siswa yang Jadi Korban Pemerkosaan di Banyumas, Kepsek: Saya Justru Melindungi

Saat korban dan pelaku bertemu disitulah diduga terjadi kekerasan seksual hingga dugaan pemerkosaan.

Lalu korban pulang larut malam ke rumah. Ketika ditanya oleh orangtua alasan telat pulang, RA sambil menangis mengatakan diperkosa oleh pelaku.

Orangtua yang tak terima atas apa yang menimpa anaknya langsung melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tarano pada Sabtu (14/1/2023). Pihak polsek kemudian melimpahkan kasus tersebut ke PPA Polres Sumbawa.

Jam malam bagi anak

Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa, Fatriatulrahma yang ditemui mengatakan, keterangan korban masih sering berubah-ubah. Namun ia menduga itu karena pemeriksaan di polisi berlangsung hingga larut malam. 

Korban dan keluarganya menetap di kampung itu hanya saat musim tanam jagung. Jika selesai panen, mereka akan kembali ke desa asalnya di Kabupaten Dompu.

"Kasus kekerasan seksual meningkat di Sumbawa. Tadi malam bahkan ada 4 orang melakukan kekerasan seksual di Samota," ini harus ada upaya pencegahan yang masif.

Baca juga: Ayah yang Perkosa Anak Kandung Disabilitas Ganda di Blora Ditangkap, Ibu: Sekarang Saya Bebas

Ia meminta kepada orangtua untuk lebih waspada dalam pengawasan anak.

"Ada jam malam jadi batas waktu anak bermain di luar rumah, jika melewati pukul 9 malam tolong anaknya dicari," pinta Atul akrab disapa.

Pemberlakuan jam malam sambungnya harus melibatkan multi stakeholders yaitu pemda, polisi, TNI, SatPol PP hingga ke tingkat desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com