MATARAM, KOMPAS.com - Pemkot Mataram masih menunggu kepastian lahan yang akan diberikan oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk relokasi warga terdampak abrasi di pesisir Pantai Mapak Indah, Kota Mataram.
"Hari ini Asisten 1 sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi berkaitan kepastian terhadap lahan yang akan diberikan," kata Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana saat dikonfirmasi, Senin (9/1/2023).
Baca juga: Terdampak Abrasi, 35 KK di Pesisir Kota Mataram Diusulkan Pindah'
Lahan seluas 20 meter persegi rencananya diberikan Pemerintah Provinsi NTB untuk tempat relokasi warga yang terdampak abrasi dan banjir rob.
Ada sekitar 30 KK yang saat ini belum bisa kembali ke rumah. Itu karena rumah mereka rusak akibat abrasi dan diterjang gelombang pasang saat cuaca ekstrem Desember 2022 lalu.
"Kita diberikan 2.000 meter kami bersyukur, artinya agar kita bisa berikan mengambil langkah solutif terhadap masalah ini. Karena masih ada masalah 30-an KK kita belum bisa kembali ke rumah," kata Mohan.
Di lahan seluas 20 meter persegi tersebut, Pemkot Mataram berencana membangun hunian sementara untuk warga terdampak.
Baca juga: Warga Bersihkan Puing Bangunan di Pantai Mapak Indah Mataram usai Dilanda Angin Kencang dan Abrasi
"Yang penting kita dapat kepastian dulu supaya kita bisa diberikan dan kita bisa lakukan intervensi terhadap warga yang ada di situ," ujar Mohan.
Mohan menambahkan, saat ini Pemkot Mataram telah memasang batu bronjong dan 10.000 karung pasir di sepanjang pesisir Pantai Mapak Indah.
Pemasangan batu bronjong dilakukan untuk mencegah meluasnya wilayah terdampak abrasi dan banjir rob saat cuaca ekstrem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.