Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bersihkan Puing Bangunan di Pantai Mapak Indah Mataram usai Dilanda Angin Kencang dan Abrasi

Kompas.com - 28/12/2022, 19:08 WIB
Karnia Septia,
Krisiandi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Pemkot Mataram, TNI dan warga, mulai membersihkan Pantai Mapak Indah di pesisir Kota Mataram, Rabu (28/12/2022).

Aksi bersih-bersih pantai ini dilakukan usai hujan lebat disertai angin kencang, gelombang tinggi dan abrasi menerjang pesisir pantai, pada 23-25 Desember 2022.

Cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah NTB tersebut mengakibatkan beberapa rumah warga di pesisir pantai Mapak Indah rusak.

Baca juga: Abrasi di Pantai Mapak Indah Mataram, Sejumlah Bangunan Terancam Ambles

Kejadian tersebut mengakibatkan banyak sampah dan puing rumah warga berserakan di sepanjang pantai Mapak Indah.  

Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah yang turut hadir di lokasi mengatakan pemerintah Provinsi NTB bekerja sama dengan pemerintah Kota Mataram, TNI Polri serta masyarakat kembali melakukan aksi bersih-bersih pantai di sepanjang pantai Mapak Indah.

"Hari ini kita kumpul bersama, menyatukan semangat kita untuk mengatasi bencana di daerah kita," Kata Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12/2022).

Rohmi mengatakan, salah satu faktor penting untuk meminimalisasi terjadinya bencana adalah dengan menjaga lingkungan.

Bencana banjir dan longsor yang kerap melanda beberapa wilayah di NTB disebabkan karena kurangnya kesadaran manusia menjaga lingkungan dan hutan. Untuk itu, Rohmi mengajak seluruh warga untuk menjaga lingkungan dengan baik.

"Mari kita satukan energi dan semangat untuk menjaga lingkungan dan daerah kita aman dari bencana," Kata Rohmi.

Baca juga: 20 Rumah di Pantai Mapak Indah Mataram Rusak akibat Gelombang Tinggi

Selain warga setempat, aksi bersih-bersih pantai melibatkan berbagai stakeholder terkait seperti TNI polri, Pol PP Provinsi NTB, Pol PP Kota Mataram, Dinas LHK NTB, BPBD NTB   dan BPDB kota Mataram serta berbagai peluyuhan kota dan provinsi.  

Sebelumnya, sebanyak 35 kepala keluarga (KK) yang tinggal di pesisir pantai Kota Mataram, NTB, diusulkan untuk pindah ke lokasi lain. Rumah mereka rusak akibat abrasi yang disebabkan gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Camat Sekarbela, Kota Mataram, Cahya Samudra mengatakan, 35 KK tersebut berasal dari dua Lingkungan di Kelurahan Jempong Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com