Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Rumah di Pantai Mapak Indah Mataram Rusak akibat Gelombang Tinggi

Kompas.com - 24/12/2022, 15:53 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 20 rumah rusak akibat gelombang tinggi di Pantai Mapak Indah, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Sabtu (24/12/2022) pukul 02.00 Wita.

"Kejadiannya tengah malam sekitar pukul 02.00 Wita, karena ombak yang tinggi menghantam tembok rumah warga. Ada 20 rumah yang rusak dengan jumlah 28 KK," kata Kepala Lingkungan Mapak Indah Ahmad Zuhdi, saat dikonfirmasi, Sabtu.

Baca juga: Bawa Kabur Motor dan Uang Milik Kekasihnya, Pria di Mataram Terancam 5 tahun Penjara

Zuhdi menjelaskan, puluhan rumah itu mengalami kerusakan berat dan ringan.

"Ada yang rusak berat, dengan setengah rumahnya rusak tergerus ombak, fondasi rumah amblas," kata Zuhdi.

Zuhdi menjelaskan, wilayah Mapak Indah merupakan langganan banjir rob. Ia berharap pemerintah bisa membantu memasang jetty atau pemecah gelombang di wilayah itu.

"Kalau dibiarkan seperti ini, lama-lama rumah yang ada di sini akan habis tergerus. Kami berharap Wali Kota bisa membantu untuk memasangkan pemecah gelombangnya," kata Zuhdi.

Untuk saat ini, kata Zuhdi, warga membutuhkan sembilan bahan pokok (sembako). Hal itu karena para nelayan yang tinggal di sekitar pantai tak bisa melaut beberapa minggu terakhir.

Sementara itu, salah satu warga yang rumahnya terdampak, Nahri (40) mengatakan, gelombang pasang sudah dua kali merusak tempat tinggalnya.

"Lihat ini, tembok jebol di ruangan tamu karena ombak besar semalam. Ini sudah dua kali saya bangun, tetap rusak terkena ombak yang naik," kata Nahri.

Baca juga: Kecanduan Judi Slot, Pria di Mataram Nekat Curi Pagar Kuburan

Nahri mengaku mengalami kerugian hingga Rp 25 juta akibat peristiwa itu. Ia berharap, Pemerintah Kota Mataram bisa merelokasi para nelayan mengingat wilayah itu merupakan langganan rob.

"Kita ini nelayan, tidak cukup uang untuk beli tanah. Hasil nelayan cukup untuk kebutuhan anak sekolah, dan masak di dapur. Kami harap pemerintah memindahkan kami ke tempat yang aman," kata Nahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com