SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10 Anak Buah Kapal (ABK) dan 2 orang mekanik Cahaya Harapan Hati terombang-ambing di laut saat mengalami mati mesin di peraian Utara Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Kantor SAR Semarang, Heru Suhartanto mengatakan, kejadian bermula saat kapal Cahaya Harapan Hati (356 GT) berangkat dari Pelabuhan Surabaya menuju Jakarta pada Rabu (12/2/2022).
"Sampai perairan Lamongan terjadi engine trouble setelah perbaikan bisa jalan sampai perairan Semarang, jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (24/12/2022).
Baca juga: Kapal Tenggelam Dihantam Gelombang Tinggi di Perairan Kotabaru, 3 Nelayan Hilang
Dia menjelaskan, kapal Cahaya Harapan Hati tiba di perairan Semarang pada Jumat (23/12) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Di Semarang melakukan perbaikan lagi namun sampai malam belum jadi. Saat itu kondisi ombak di perairan semakin besar sampai 4 meter. Mereka minta pertolongan untuk dievakuasi," ujarnya.
Melalui informasi tersebut, kantor SAR Semarang menugaskan Nakhoda Rigid Inflatable Boat (RIB) Maheri Apriyanto untuk melakukan pertolongan evakuasi disertai SAR air.
"Panjang Kapal Cahaya Harapan Hati kurang lebih 40 meter lebar 10 meter," imbuhnya.
Saat dilakukan evakuasi, bagian buritan sudah terhempas ombak dan air laut sudah masuk ke dalam geladak utama . Akhirnya 12 orang bergeser ke bagian anjungan untuk dievakuasi.
"Membutuhkan waktu sekitar 1 jam 30 menit, sekitar pukul 04.30 WIB tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi ke-12 orang dalam keadaan selamat," paparnya.
Selanjutnya dibawa ke Dermaga Tangung Emas untuk pemeriksaan kesehatan.
"Dengan berhasilnya evakuasi maka operasi SAR dinyatakan selesai dan tim SAR gabungan kembali ke kesatuannya masing-masing," imbuhnya.
Berikut daftar ABK dan mekanik kapal Cahaya Harapan Hati ( 356 GT) :
1. Muhamad Ramli (42)asal Samarinda jabatan Nakhoda
2. Indah (21) asal Samarinda jabatan Mualim 1
3. Novean anggi (30) asal Trenggalek jabatan Mualim 2