MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 35 kepala keluarga (KK) yang tinggal di pesisir pantai Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), diusulkan untuk pindah ke lokasi lain. Rumah mereka rusak akibat abrasi yang disebabkan gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Camat Sekarbela, Kota Mataram, Cahya Samudra mengatakan, 35 KK tersebut berasal dari dua Lingkungan di Kelurahan Jempong Baru. Sebagian dari mereka secara personal telah mengusulkan untuk direlokasi.
"Yang diusulkan pindah itu tidak hanya korban yang roboh, tapi juga kita pikirkan, lihat rumah yang ada di belakang yang berdekatan. Di Lingkungan Mapak Indah itu 25 KK dan Lingkungan Pantai Gading itu 10 KK, termasuk yang belum terdampak," kata Cahya, Selasa (27/12/2022).
Baca juga: 23 Rumah Rusak Berat akibat Abrasi di Kota Mataram
Menurut Cahaya, relokasi rumah warga yang terdampak gelombang pasang nantinya akan diusulkan melalui BPBD Kota Mataram sebagai pihak teknis yang menangani korban bencana.
"Soal mekanisme dan teknis bangunan seperti apa, yang mutuskan nanti adalah Pemkot Mataram. Apakah rusunawa rumah vertikal, itu nanti bisa dibicarakan yang penting ada lahan untuk relokasi dulu," kata Cahya.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Tewaskan Seorang Mahasiswi di Mataram, Polisi Periksa CCTV
Cahaya menyebut, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah telah menyediakan lahan milik Pemprov yang berpotensi sebagai lahan relokasi.
"Pak Gubernur sudah tinjau semua korban di Lingkungan Mapak Indah. Jadi ada tanah aset pemerintah provinsi berbentuk sawah di Kelurahan Jempong Baru seluas 90 are atau 9.000 meter persegi," mata Cahaya.
Sementara waktu, untuk mengantisipasi adanya gelombang susulan, pihak BPBD Kota Mataram telah menerjunkan tim teknis yang bertugas membuat tanggul sementara dari karung pasir dan bambu di pesisir Pantai Mapak Indah dan Pantai Gading.
"Untuk sementara agar abrasi tidak meluas di lokasi, kita pakai gunakan karung pasir sebagai tanggul, agar gelombangnya tidak masuk ke rumah warga," kata Cahya.
Pihak kecamatan juga telah menyalurkan bantuan kebutuhan pokok dalam bentuk sembako, terpal, tikar dan selimut untuk para korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.