Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurindam Dua Belas Karya Raja Ali Haji: Pengertian, Sejarah, Ciri-Ciri, dan Isi Pasal

Kompas.com - 05/11/2022, 15:47 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Salah satu hasil karya sastra dari Indonesia berupa puisi lama yang sangat terkenal adalah Gurindam Dua Belas atau Gurindam 12.

Kemunculan karya sastra Gurindam Dua Belas ini sangat terkait dengan penyebaran agama dan budaya Islam di Nusantara.

Baca juga: Museum Raja Ali Haji, Menelusuri Batam Sejak Kesultanan Riau Lingga

Pengaruh agama dan budaya Islam berkontribusi besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Melayu, termasuk di Kerajaan Riau-Lingga, Kepulauan Riau.

Baca juga: Sejarah Raja Ali Haji Bapak Bahasa Indonesia, Termasuk Karya Sastranya

Keistimewaan dari Gurindam Dua Belas yaitu menjadi karya sastra yang mampu tegak sendiri tanpa kawan.

Baca juga: Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad?

Pengertian Gurindam Dua Belas

Gurindam Dua Belas adalah sebuah karya sastra yang ditulis oleh Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad, sosok pujangga Melayu asal Kepulauan Riau.

Karya sastra ini dinamakan Gurindam Dua Belas karena terdiri dari dua belas pasal.

Dilansir dari laman Kemendikbud, karya sastra Gurindam Dua Belas ditulis dengan bahasa Melayu Kuno.

Gurindam Dua Belas dikategorikan sebagai “Syi’r Al-Irsyadi” atau puisi didaktik karena berisikan nasehat atau petunjuk hidup.

Sejarah Gurindam Dua Belas

Raja Ali Haji selesai menulis Gurindam Dua Belas pada 23 Rajab tahun 1263 Hijriah atau pada tahun 1846 Masehi.

Masuknya pengaruh barat dan terjadinya pergeseran nilai-nilai kehidupan masyarakat Melayu yang bertentangan dengan Islam menjadi salah satu penyebab diciptakannya Gurindam Dua Belas.

Latar belakang terciptanya Gurindam Dua Belas yaitu rasa keprihatinan Raja Ali Haji terhadap kondisi kehidupan masyarakat Melayu (Kerajaan Riau-Lingga).

Beliau ingin menciptakan sebuah karya sastra sebagai tanggung jawab moral untuk memelihara dan mempertahankan eksistensi agama dan budaya Islam yang menjadi pegangan hidup masyarakat Melayu.

Melalui Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji berusaha agar agama dan adat-istiadat bernafaskan Islam melembaga kembali dalam kehidupan masyarakat Melayu.

Tak heran jika pesan yang termuat dalam Gurindam Dua Belas berisikan tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti, dan cara hidup bermasyarakat.

Ciri-ciri Gurindam Dua Belas

Ciri dari gurindam pada umumnya adalah bentuk puisi yang terdiri dari dua baris dalam satu bait.

Pada sebuah gurindam, baris pertama merupakan suatu sebab dan baris kedua merupakan simpulan akibat.

Pada tiap baris, jumlah kata-kata tiap baris dan suku kata tidak terbatas. Walau begitu, suku kata pada baris pertama dan kedua diusahakan sama untuk menjaga keseimbangan irama.

Gurindam umumnya memiliki nasihat atau makna dalam syairnya, seperti yang termuat dalam Gurindam Dua Belas.

Raja Ali Haji sendiri menerjemahkan Gurindam Dua Belas pada bagian mukadimah yang berbunyi :

Adapun arti gurindam,
adalah perkataan bersajak.
Pada akhir pasangannya,
sempurna perkataannya.
Dengan satu pasangannya sajak pertama isyarat,
Sajak kedua jawabannya.
Persimpangan yang indah-indah,
yaitu ilmu yang memberi faedah.
Aku hendak bertutur,
akan gurindam yang teratur.

Isi Pasal Gurindam Dua Belas

Dilansir dari laman Pemerintah Provinsi Riau, berikut adalah isi pasal Gurindam Dua Belas.

Gurindam 12 Pasal 1

Ini gurindam pasal yang pertama:

Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.

Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma’rifat.

Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.

Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.

Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya.

Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudarat.

Gurindam 12 Pasal 2

Ini gurindam pasal yang kedua:

Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.

Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.

Barang siapa meninggalkan puasa,
tidaklah mendapat dua temasya.

Barang siapa meninggalkan zakat,
tiadalah hartanya beroleh berkat.

Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.

Gurindam 12 Pasal 3

Ini gurindam pasal yang ketiga:

Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.

Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.

Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.

Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com