Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMP di Boyolali Tampar Siswa di Ruang Kelas Berstatus PNS dan Terancam Sanksi

Kompas.com - 03/11/2022, 11:57 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kabudayaan (Disdikbud) Boyolali, Jawa Tengah segera menemui Bupati guna membahas kemungkinan sanksi pada guru perempuan SMPN 1 Sawit yang menampar siswa di ruang kelas.

Kepala Disdikbud Boyolali Darmanto mengatakan penjatuhan sanksi terhadap guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) tersebut merupakan kewenangan Bupati.

Baca juga: Video Viral Guru Tampar Siswanya di Ruang Kelas gara-gara Tumpahan Es Teh

"Yang berwenang memberikan sanksi atas PNS itu kan Bupati pejabat pembina kepegawaian," kata Darmanto di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (3/11/2022).

Saat ini, Darmanto mengaku masih menunggu laporan kronologi insiden guru menampar siswa dari Kepala SMPN 1 Sawit. Setelah laporan kronologi tersebut dia terima akan diserahkan kepada Bupati.

Laporan kronologi ini meliputi keterangan dari guru yang melakukan penamparan, siswa yang ditampar dan saksi siswa dalam video viral insiden penamparan tersebut.

"Ketika (laporan kronologi) sudah masuk ke sini saya langsung hari ini kirim ke Bupati," terang Darmanto.

Menurut Darmanto insiden guru menampar siswa di ruang kelas SMPN 1 Sawit tersebut disebabkan karena tumpahan es teh.

Pihaknya berharap insiden tindakan kekerasan di dunia pendidikan di wilayah Boyolali ini merupakan yang terakhir dan tidak teruang kembali.

Darmanto juga mengajak seluruh sekolah di Boyolali untuk menciptakan iklim pendidikan yang kondusif dan ramah anak.

"Makanya ini menjadi pelajaran bagi kita semua supaya tidak ada kekerasan di dunia pendidikan. Kemarin sudah saya katakan bahwa pendidikan itu tanggung jawab keluarga, masyarakat dan sekolah. Kita pada keluarga tidak boleh mendidik anak-anak dengan kekerasan seperti itu," ungkap Darmanto.

Baca juga: Soal Video Viral Guru Tampar Siswanya di Ruang Kelas Gara-gara Tumpahan Es Teh, Polisi: Sudah Dimediasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com