KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dikhawatirkan akan mengalami dampak bagi masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satu dampak jangka panjang yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah adalah terjadinya inflasi yang tinggi.
Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tidak tepat sasaran dengan banyaknya dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu.
"Dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," kata Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).
Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Palembang Dr Sri Rahayu Oesman mengatakan, dampak yang akan segera dirasakan setelah kenaikan harga BBM ini adalah naiknya barang-barang di pasaran.
Baca juga: Terdampak Kenaikan Harga BBM, Ojol hingga Sopir Bus di Riau Dapat Bantuan Sembako dari Polisi
"Kenaikan BBM akan menjadi salah satu faktor penyumbang naiknya cost of production sehingga akan menaikan harga jual," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksi juga akan menjadi salah satu faktor penyumbang naiknya biaya produksi di pasaran sehingga perusahaan akan menaikkan harga jual barang.
"Tidak hanya itu, ketika harga naik, maka logikanya permintaan akan turun sehingga dalam jangka panjang akan terjadi over suplay," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Rahayu khawatir, kondisi ini tidak baik bagi unit usaha maupun perusahaan, dalam jangka panjang bisa saja akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di banyak tempat.
"(Kondisi) ini tidak baik bagi perusahaan yang bila terjadi, maka dalam jangka lama akan ada PHK," pungkasnya.
Selain dampak di atas, pemerintah seharusnya dapat mengatur strategi pemasaran yang bisa menekan harga agar tidak terjadi inflasi yang terlalu tinggi.
Namun jika kondisi ini terus terjadi, bukan tidak mungkin inflasi diprediksi akan melaju hingga 7 persen.
"Nah ini yang perlu kita antisipasi bagaimana harga tidak melonjak terlalu tinggi, disinilah butuh strategi pemasaran bagaimana cara menekan harga agar tidak terlalu tinggi karena saat ini saja inflasi sudah 4 persen dan bredasarkan prediksi akan melaju pada angka 7 persen," ujarnya.
Baca juga: Temui Mahasiswa Saat Demo Kenaikan Harga BBM, Wagub Kaltim: Kami Akan Sampaikan kepada Jokowi
Sebagai informasi, berikut penyesuian harga BBM Pertalite, Solar subsidi dan Pertamax:
Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.