SAMARINDA, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi menyatakan akan menyampaikan keberatan masyarakat Kaltim terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ke Presiden Jokowi.
Hal tersebut dia sampaikan saat menemui ratusan mahasiswa demo protes kenaikan harga BBM di depan kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda, Selasa (6/9/2022) sore.
“Tidak ada sedikit pun dalam hati saya, dalam pikiran saya untuk sengsarakan masyarakat Kaltim. Persoalan harga BBM naik yang bapak ibu rasakan, yang kita rasakan semua, bukan masalah masyarakat Kaltim saja, tapi masalah kita semua seluruh Indonesia,” ungkap Hadi menggunakan pengeras suara kehadapan kerumunan pendemo.
Baca juga: Massa Demo Kenaikan Harga BBM Dobrak Pagar DPRD DIY hingga Nyaris Roboh
“Oleh karena itu, usulan kita, usulan masyarakat Kaltim, untuk meminta kepada Bapak Jokowi, pemerintah pusat, mengevaluasi kenaikan BBM, kita sampaikan sepenuhnya,” tambah dia.
Meski begitu, pernyataan yang disampaikan Hadi dinilai terlalu normatif oleh mahasiswa.
Alfonsius Limba, perwakilan dari GMNI Samarinda, menyebut sikap yang diambil Hadi tidak tegas.
Harusnya, kata dia, Pemprov Kaltim, entah Gubernur atau Wakil Gubernur yang mewakili, mengambil sikap tegas menolak atau menerima kenaikan harga BBM.
“Pemprov Kaltim tidak punya sikap terhadap masalah ini, makanya kami minta pak Wagub untuk bersikap dengan kongkrit terhadap masalah ini,” kata Alfon saat diberi kesempatan berdialog dengan Wagub.
Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM di Purworejo Diwarnai Adu Mulut antara Mahasiswa dengan Anggota DPRD
Hadi tak mempersoalkan penilaian itu. Dia mempersilahkan mahasiswa memberi penilaian apapun terhadap keputusannya.
“Soal bapak ibu dan rekan mahasiswa mau berkata apa, tapi hati dan pikiran saya untuk masyarakat Kaltim, hidup dan mati saya, saya mengabdi untuk masyarakat,” kata Hadi.
Hadi mengaku selama ini bersama Gubernur Kaltim Isran Noor sudah bekerja keras untuk kepentingan masyarakat Kaltim setelah dilantik Oktober 2018 lalu.
Sebagai informasi, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara itu menutup Jalan Gajah Mada, depan kantor Gubernur Kaltim saat demo.
Mereka membakar ban. Polisi terpaksa mengalihkan arus lalu lintas. Kemacetan padat terjadi di beberapa titik seputar jalur pengalihan.
Saat aksi berlangsung, mahasiswa memaksa masuk ke areal halaman kantor Gubernur Kaltim. Tapi, polisi menghadang depan pintu gerbang. Aksi saling dorong tak terhindarkan.
Namun, kericuhan berhasil diredakan. Aksi yang dimulai siang itu baru bubar secara damai pada malam hari sekitar pukul 20.00 Wita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.