Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Dugaan Penganiayaan Saat Kegiatan Menwa UIN Surakarta, Wakil Rektor Membantah

Kompas.com - 26/08/2022, 13:57 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, atau UIN Surakarta merespons kabar adanya penganiayaan mahasiswa saat aktivitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Adalah akun Twitter bernama @andraumm yang menjelaskan dugaan kronologi penganiayaan tersebut, yang kemudian viral.

Kemudian akun @Rans_Iad23 menuliskan bahwa terduga pelaku yang berinisial F merupakan anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) UIN Surakarta.

Baca juga: Vonis Hanya Dua Tahun, JPU Ajukan Banding Kasus Meninggalnya Menwa UNS Gilang Endi Saputra

"Saudara dari salah satu firm kami difitnah, dikeroyok, disabet, disuruh guling2, dan minum air WC. Kalian Menwa UIN Surakarta memang biadab! Usut tuntas! Kami tidak akan diam!" tulis akun @Rans_Iad23

Menanggapi dugaan adanya keterlibatan aktivitas UKM dalam kasus ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Syamsul Bakri membantah kejadian penganiayaan saat aktivitas UKM.

"Saya pastikan tidak ada kaitan dengan kemenwaan karena tidak ada acara Menwa pada waktu itu," tegas Syamsul kepada Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Syamsul menjelaskan, jika memang ada kejadian di tengah PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) sebelum pukul 17.00 WIB, maka pihak UIN Surakarta yang akan bertanggung jawab.

 

"Ini bukan perpeloncoan, di luar kegiatan kampus," kata Syamsul kembali..

Terkait dengan terduga pelaku merupakan anggota Menwa, Syamsul mengaku pihaknya saat ini masih menyelidiki.

Baca juga: Fakta Persidangan Vonis Kasus Tewasnya Gilang Diklatsar Menwa: Ungkap Kelalaian Komandan Batalyon

"Kebetulan anggota Menwa atau mantan Menwa saat ini kami masih mencari. Kalau pun anggota Menwa itu pasti sementara tua (mahasiswa akhir), kita masih mencari itu," ujarnya.

Terkait status kemahasiswaan korban berinisial F, Syamsul mengungkapkan korban merupakan mahasiswa Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Abad dan Bahasa (FAB).

"Kriminalnya masih dilaporkan kepolisian, rentetan kejadian bukan kegiatan kampus, kebetulan kejadian di kampus. Kalau pun nanti hasil penyelidikan polisi mahasiswa kami bersalah akan ada kode etik yang dilakukan," tegasnya.

Kode etik itu ditujukan kepada terduga pelaku dan korban. Tergantung, dari hasil penyelidikan kepolisian. Untuk itu pihak kampus masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Ada kode etik, saksi ringan diingatkan, saksi sedang diskors dan saksi berat di DO (drop out). Contoh, kita pernah melakukan saksi berat soal kasus terorisme, pembunuhan anaknya sendiri dalam kandungan atau aborsi, yang jelas sudah beberapa kali, kita konsen soal hukum dan penindakan tegas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com