Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor di Kawasan Tambang Ilegal Maluku, 2 Bocah Kembar dan Ayahnya Hilang

Kompas.com - 05/07/2022, 19:41 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com - Tiga warga yang tertimbun saat musibah longsor terjadi di kawasan Tambang Sinabar di Dusun Hulung, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku hingga Selasa malam (5/7/2022) belum juga ditemukan.

Ketiga korban yang masih dinyatakan hilang itu yakni Abdul Rahman (49) dan dua anak kembarnya yang masih berusia 8 tahun.

Kedua bocah tersebut diketahui bersekolah di SD 79 Ambon.

Baca juga: Longsor di Kawasan Tambang di Maluku Timbun Satu Keluarga, 3 Orang Tewas

Abdul Rahman bersama istrinya, Tini Sohilay, dan dua anak kembarnya tertimbun longsor saat sedang tertidur di dalam tenda di kawasan tersebut sekira pukul 03.00 WIT dini hari tadi.

Saat ini, baru Tini yang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Jasad Tini telah dibawa keluarganya ke Ambon dan telah dimakamkan di kawasan Ahuru, Kecamatan Sirimau sekitar pukul 18.20 WIT malam tadi.

“Almarhumah sudah dimakamkan di Ahuru menjelang magrib tadi. Kalau dua anak dan bapaknya belum ditemukan,” kata Abjan salah satu kerabat korban kepada Kompas.com, Selasa malam.

Terkait jumlah korban dalam musibah longsor di kawasan tambang Sinabar itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seram Bagian Barat kembali memperbarui datanya.

Baca juga: Kasus Penyelundupan 22 Motor Bodong ke Maluku Utara, Diduga Ada Polisi yang Terlibat

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Manda Kamelane, jumlah warga yang tertimbun longsor dalam musibah tersebut berjumlah sembilan orang.

Tiga orang telah ditemukan selamat, tiga ditemukan meninggal dunia, dan tiga lainnya masih dicari.

Sebelumnya Manda menyebut ada enam orang yang tertimbun longsor dalam musibah tersebut. 

“Jadi jumlah total itu sembilan orang. Tiga ditemukan selamat, tiga ditemukan meninggal dunia dan tiga lainnya masih hilang diduga masih tertimbun,” kata Manda kepada Kompas.com.

Baca juga: 2 Hari Demo Tolak Tambang di Bengkulu, Massa Bubar Setelah Dengar Voice Note Gubernur

Pihaknya telah mendatangi lokasi longsor dan berkoordinasi dengan TNI Polri dan juga warga di lokasi tersebut.

“BPBD telah ke lokasi bencana berkoordinasi dengan aparat TNI Polri melakukan penanganan dan bersama warga mencari tiga korban hilang. Kami mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya. 

Kepala BPBD Maluku Henry Farfar sebelumnya telah memastikan bahwa longsor itu terjadi di kawasan tambang Sinabar ilegal di Kecamatan Huamual.

“Itu kejadiannya di lokasi tambang Sinabar ilegal,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com