Salin Artikel

Longsor di Kawasan Tambang Ilegal Maluku, 2 Bocah Kembar dan Ayahnya Hilang

Ketiga korban yang masih dinyatakan hilang itu yakni Abdul Rahman (49) dan dua anak kembarnya yang masih berusia 8 tahun.

Kedua bocah tersebut diketahui bersekolah di SD 79 Ambon.

Abdul Rahman bersama istrinya, Tini Sohilay, dan dua anak kembarnya tertimbun longsor saat sedang tertidur di dalam tenda di kawasan tersebut sekira pukul 03.00 WIT dini hari tadi.

Saat ini, baru Tini yang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Jasad Tini telah dibawa keluarganya ke Ambon dan telah dimakamkan di kawasan Ahuru, Kecamatan Sirimau sekitar pukul 18.20 WIT malam tadi.

“Almarhumah sudah dimakamkan di Ahuru menjelang magrib tadi. Kalau dua anak dan bapaknya belum ditemukan,” kata Abjan salah satu kerabat korban kepada Kompas.com, Selasa malam.

Terkait jumlah korban dalam musibah longsor di kawasan tambang Sinabar itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seram Bagian Barat kembali memperbarui datanya.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Manda Kamelane, jumlah warga yang tertimbun longsor dalam musibah tersebut berjumlah sembilan orang.

Tiga orang telah ditemukan selamat, tiga ditemukan meninggal dunia, dan tiga lainnya masih dicari.

Sebelumnya Manda menyebut ada enam orang yang tertimbun longsor dalam musibah tersebut. 

“Jadi jumlah total itu sembilan orang. Tiga ditemukan selamat, tiga ditemukan meninggal dunia dan tiga lainnya masih hilang diduga masih tertimbun,” kata Manda kepada Kompas.com.

Pihaknya telah mendatangi lokasi longsor dan berkoordinasi dengan TNI Polri dan juga warga di lokasi tersebut.

“BPBD telah ke lokasi bencana berkoordinasi dengan aparat TNI Polri melakukan penanganan dan bersama warga mencari tiga korban hilang. Kami mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya. 

Kepala BPBD Maluku Henry Farfar sebelumnya telah memastikan bahwa longsor itu terjadi di kawasan tambang Sinabar ilegal di Kecamatan Huamual.

“Itu kejadiannya di lokasi tambang Sinabar ilegal,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/05/194158878/longsor-di-kawasan-tambang-ilegal-maluku-2-bocah-kembar-dan-ayahnya-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke