Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Tambang Pasir Besi, Ratusan Warga Seluma Bengkulu Sempat Ancam Tidur di Kantor Gubernur

Kompas.com - 04/07/2022, 21:14 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Ratusan warga dan mahasiswa Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, berunjuk rasa di kantor gubernur. Mereka menolak aktivitas pertambangan di Desa Pasar Seluma, Senin (4/7/2022) pukul 14.00-19.00 WIB. 

Dalam aksinya, pendemo berharap bisa bertemu dengan gubernur, wakil gubernur, atau sekda. Namun keinginan ini tidak terpenuhi kaarena semua petinggi sedang tidak di tempat.

Massa pun sempat memutuskan bermalam di kantor gubernur Bengkulu. Namun niatan bermalam ditolak aparat keamanan.

Baca juga: Kena Cipratan Genangan Air, Pria di Bengkulu Tikam Sopir Mobil hingga Tewas

 

Masyarakat dan mahasiswa akhirnya meninggalkan kantor gubernur pukul 19.00 WIB dan mengancam akan menggelar aksi serupa.

Tuntut cabut izin pertambangan

Cail, salah seorang warga yang berorasi menyatakan, penolakan tambang pasir besi terjadi sejak tahun tahun 1972/1973 serta tahun 2010 sampai sekarang.

Hal ini terjadi karena adanya kesadaran akan dampak pertambangan pasir besi terhadap ruang hidup rakyat.

"Wilayah yang akan dieksploitasi oleh pertambangan pasir besi seluas 164 hektar, di mana seluas 350 meter mengarah ke arah laut dan 350 meter mengarah ke daratan dari garis pantai pesisir barat Kabupaten Seluma," kata Cail. 

Hal ini tentu akan menambah ancaman nyata terhadap ruang hidup rakyat. Karena secara administrasi wilayah, ini di kategorikan rawan bencana oleh BPBD Provinsi Bengkulu. 

Bahkan di lokasi tersebut telah dibangun shelter tsunami dan early warning system. 

Baca juga: Banjir Bengkulu, Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Miliar, 4.594 KK Terdampak

Cail menambahkan, wilayah yang akan dieksploitasi tambang pasir besi ini juga merupakan kawasan hutan konservasi yang notabane merupakan Sabuk Hijau pengaman dari bencana ekologis.

Selain itu, pesisir dan laut Kabupaten Seluma merupakan sumber utama mata pencaharian masyarakat sejak zaman nenek moyang. 

Dengan adanya aktivitas pertambangan pasir besi, warga khawatir akan berdampak pada mata pencaharian.

Kemudian  Remis yang merupakan identitas dan menjadi sumber mata pencaharian tradisional oleh perempuan di pesisir barat akan hilang dan habis.

Diduga kuat menghilangnya remis dari pantai Pesisir Barat Kabupaten Seluma  khususnya di Desa Pasar Seluma merupakan salah satu dampak aktivitas pertambangan pasir besi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com