Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim PAD dari Pantai Lariti, Ini Rencana Pemkab Bima

Kompas.com - 23/06/2022, 13:03 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pantai Lariti di Kecamatan Lambu, merupakan satu dari sekian destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, potensi tersebut tidak berkontribusi besar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bima. Pengelolaan secara mandiri oleh warga dengan sikap premanisme dianggap menjadi pemicu utamanya.

"PAD kita juga minim, contoh nyatanya di Pantai Lariti. Infrastruktur di sana sudah masuk, cuma masalahnya untuk PAD agak minim," kata pejabat fungsional adiatama kepariwisataan dan ekonomi kreatif pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Iwan Supriadi, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: 7 PMI Ilegal Asal Bima Tujuan Arab Saudi Dicegat Petugas, 5 di Antaranya Anak di Bawah Umur

"Kenapa? karena di sana itu masing-masing mengelola sendiri. Kita sudah MoU cuma di sana banyak premanisme, artinya saling mengelola sendiri-sendiri," imbuhnya.

Iwan mengungkapkan, dalam MoU yang telah disepakati bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Lariti, setiap tahun pengelola wajib menyetor PAD sebesar Rp 20 juta.

Namun, fakta di lapangan berbeda, potensi ini justru dikelola mandiri oleh warga yang merasa memiliki lahan di sekitar pantai tersebut.

Baca juga: Bocah 4 Tahun di Bima Positif HIV, Kadinkes: Diduga dari Ibu karena Disusui

Praktik semacam ini membuat Pokdarwis tidak memiliki pendapatan bulanan untuk disetor ke kas daerah.

"Pengelolanya di sana itu banyak, titik parkir beda orang, retribusi juga beda orang, Pokdarwis sampai datang-datang ke sini mengeluh," ujarnya.

Dengan melihat potensi Pantai Lariti yang cukup potensial sebagai sumber PAD, Iwan Supriadi berencana menyerahkan pengelolaan destinasi wisata ini pada pihak ketiga.

Begitu juga dengan destinasi wisata lain yang sudah mendapat dukungan pembangunan infrastruktur dari pemerintah daerah seperti destinasi Oi Tampuro dan Taman Kalaki.

"Rencana begitu tahun depan, semua destinasi itu mau kita pihak ketigakan, selama ini kan rugi kita karena tidak ada PAD yang masuk," jelas Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com