Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 PMI Ilegal Asal Bima Tujuan Arab Saudi Dicegat Petugas, 5 di Antaranya Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 23/06/2022, 08:39 WIB
Junaidin,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


BIMA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dicegat jajaran Kepolisian Resor Kota (Polresta) Serang, Selasa (21/6/2022).

Ketujuh orang tersebut berinisial D, N, F, S, N, UR, dan PW yang berencana berangkat secara ilegal menuju Arab Saudi.

Dari tujuh orang tersebut, lima di antaranya merupakan anak di bawah umur yang direkrut calo tenaga kerja asal Bima.

Baca juga: 20 Kasus Baru HIV/AIDS Ditemukan di Bima

D, salah seorang PMI ilegal asal Desa Tumpu, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, membenarkan bahwa dirinya bersama enam PMI lain diamankan di Polresta Serang sejak Selasa malam.

"Kita diamankan ini sudah dua hari sejak Selasa malam kemarin. Penggerebekan di rumah Haji Nanang, di situ lokasi penampungan kita sebelum berangkat ke Arab Saudi," ungkap D saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (22/6/2022) malam.

D menjelaskan, ia bersama enam PMI ilegal lain direkrut calo bernama Arif yang berdomisili di Kota Bima.

Pria ini mengurus semua dokumen keberangkatan PMI mulai dari pengumpulan data diri seprti KK, KTP, hingga pembuatan paspor.

Setelah dokumen keberangkatan selesai, mereka kemudian berangkat ke Jakarta pada Minggu, 15 Mei 2022.

Baca juga: Kakak Adik di Bima Curi 7 Ekor Kambing, 1 Orang Ditangkap

Setibanya di sana, mereka dijemput dan diinapkan di kontrakan milik agen perekrut tenaga kerja lain bernama Putri.

"Empat hari di kontrakan Putri langsung dioper ke Haji Nanang. Bahasa kasarnya 'dijual' kita di sana. Sebulan di sana kemudian ada penggerebekan dari polisi," jelasnya.

D menyebutkan, selain tujuh orang PMI ilegal yang kini diamankan di Polresta Serang, masih ada tiga orang PMI lain di kontrakan Putri.

Salah seorang di antaranya merupakan anak di bawah umur.

Dia mengaku tergiur bekerja ke Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga lantaran iming-iming gaji besar dari calo bernama Arif.

Pengurusan dokumen keberangkatan juga diurus semua oleh pria tersebut.

"Kita hanya tahu berangkat saja karena semua dokumen sudah diurus Pak Arif. Ini pertama kalinya saya berangkat menjadi TKI," terangnya.

Baca juga: Densus 88 Sita Buku hingga Parang Saat Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com