SERANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, kasus Covid-19 di Banten rata-rata 200 orang per hari, yang berasal dari wilayah Tangerang Raya, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Berawal tentu impor dari provinsi lain. Terutama yang banyak dari Tangerang Raya karena berdekatan dengan DKI (Jakarta). Kita tahu DKI sebagai epicentrum adanya Covid-19 peningkatan varian baru," kata Ati, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: KSP: Pandemi Belum Usai, Penyebaran Covid-19 Mesti Dikendalikan demi Pemulihan Ekonomi
Ati meminta masyarakat kembali mengetatkan protokol kesehatan. Namun, aktivitas perekonomian tetap berjalan.
Baca juga: Mendag Zulkifli Janji dalam 2 Pekan Minyak Goreng Harga Rp 14.000 Ada di Mana-mana
"Saat ini kita harus bangkit dari sisi ekonomi dan program lainnya jangan sampai tertinggal. Maka mobilitas masyarakat tidak dibatasi, terutama untuk aktivitas yang bermanfaat. Namun, masker harus digunakan kembali di manapun dan kapan pun," ujar Ati.
Baca juga: Harga TBS Sawit di Jambi Menyedihkan, Anjlok hingga Rp 700 Per Kg
Hal yang sama diungkapkan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar. Dia meminta warga Banten tetap menerapkan protokol kesehatan seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 di Provinsi Banten.
Dia juga mendorong agar masyarakat segera mengikuti program vaksinasi dosis ketiga atau booster agar terbentuk herd immunity.
"Mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan protokol kesehatan, dan kita mendorong capaian vaksinasi dosis dua dan boster ditingkatkan," kata Al Muktabar.
Dikatakan Al Muktabar, faktor meningkatkan kasus Covid-19 disebabkan sudah masuknya varian BA.4 dan BA.5.
Adapun varian Omicron masih mendominasi kasus baru Covid-19 di Provinsi Banten.
"Kalau lihat dari data varian baru BA4, BA5 itu masih terbatas perkembangannya walaupun sudah ada masuk. Selebihnya omicron masih berkembang," ujar Muktabar.
Untuk itu, Pemprov Banten terus berupaya untuk meningkatkan capaian vaksin terutama untuk dosis ketiga. Sebab, capaiannya masih di bawah 50 persen.
"Makannya tolong menjaga (dengan vaksin) agar tidak kembali meningkat. Mudah-mudahan di Juli kembali normal seperti biasa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.