Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Petani Ditangkap, Gubernur Bengkulu: PT DDP Siap Serahkan 900 Hektar Tanah ke Petani

Kompas.com - 17/05/2022, 16:35 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyatakan, PT Daria Dharma Pratama (DDP) bersedia menyerahkan 900 hektar lahan telantar yang disengketakan dengan masyarakat.

Hal ini dikatakan Rohidin usai berkoordinasi dengan Kapolda Bengkulu Irjen Agung Wicaksono, Selasa (17/5/2022) di Mapolda Bengkulu, menyusul ditangkapnya 40 petani di daerah itu.

"Tadi malam sudah rapat dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) provinsi dan Kabupaten Mukomuko. Sebenarnya proses pengajuan untuk pelepasan lahan yang terbengkalai dari PT Bina Bumi Sejahtera (BBS) ke PT DDP tu sudah dipersiapkan akan diserahkan ke Pemda Mukomuko untuk didistribusikan ke masyarakat," kata Rohidin Mersyah.

Baca juga: Busyro Muqoddas Siap Jamin Pembebasan 40 Petani yang Ditangkap Polisi di Bengkulu

Rohidin menambahkan, izin PT BBS sampai 2025. Karena PT BBS tidak mengelola lahan secara produktif, maka dilakukan lelang terbuka yang legal secara hukum. Pemenang lelang itu adalah PT DDP.

Karena itu, take over dan perubahan komoditas dari kakao menjadi sawit diperbolehkan.

"Termasuk identifikasi mana yang terkuasai dan yang terbengkalai. Yang terbengkalai sekitar 900 hektar, PT DDP siap menyerahkannya pada masyarakat," beber Rohidin.

Sementara itu, kuasa hukum 40 petani dari Akar Law Office, Zelig Ilham Hamka, menjelaskan, pemerintah harus hati-hati dengan pemberian 900 hektar lahan pada masyarakat. Sebab, ada banyak petani yang telah menggarap lahan tersebut.

Baca juga: Mereka 40 Petani yang Berjuang Membangun Sistem Penghidupan untuk Keluarganya

Untuk itu, perlu dilakukan secara partisipatif dengan masyarakat. Bila tidak melibatkan masyarakat, ia mengkhawatirkan akan menimbulkan konflik horizontal dengan para petani.

"Di lahan yang akan dibebaskan itu ada petani lain yang tidak tergabung dalam usulan petani kami. Khawatirnya kalau pembagian tidak dilakukan secara partisipatif akan menimbulkan konflik baru," jelas Zelig.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com