LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Ratusan warga tiga desa di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) Ruteng dan Labuan Bajo, menggelar aksi unjuk rasa di kantor bupati, Selasa (17/5/2022).
Ratusan warga itu berasal dari Desa Compang Longgo, Desa Golo Bilas, dan Desa Macang Tanggar.
Baca juga: Pemkab Manggarai Barat Sudah Panggil Pemilik Restoran yang Buang Limbah Sembarangan di Labuan Bajo
Warga yang datang menumpang belasan mobil truk dan sepeda motor itu, menggelar unjuk rasa karena irigasi Bendungan Wae Cebong rusak, diduga akibat tambang pasir.
Padahal bendungan Wae Cebong yang terletak di Desa Compang Longgo, menjadi satu-satunya sumber pengairan untuk persawahan Satar Walang seluas 582 hektar, yang tersebar di tiga desa tersebut.
Baca juga: Pelaku Perusakan Mesin ATM di Labuan Bajo Diduga Alami Gangguan Jiwa, Keluarga Minta Maaf
Warga mendesak Pemda Manggarai Barat untuk segera memperbaiki bendungan Wae Cebong agar mereka bisa menanam padi di persawahan Satar Walang seperti biasanya.
Unjuk rasa itu sempat berlangsung panas. Terjadi perdebatan antara pihak keamanan dengan massa aksi.
Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Manggarai Barat, Tim Ahli Geologi Sudah Turun ke Lokasi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.