BENGKULU, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebutkan pemerintah pusat sedang menghitung dan mengkaji ulang rencana kenaikan harga elpiji.
Hal itu dilakukan mengingat bahan baku gas mengalami kenaikan harga.
"Saat ini masih dilakukan penghitungan dan kaji ulang pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, karena kondisi elpiji memiliki polemik yang sama dengan BBM Solar, yakni adanya kenaikan harga bahan baku secara dunia," kata Arifin Tasrif saat kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: DPR: Tidak Semudah Itu Menaikkan Harga Elpiji 3 Kg...
Arifin menambahkan, selain naiknya harga bahan baku, 60 persen pasokan elpiji masih tergantung dari luar negeri.
"Kejadian kenaikan ini karena ada dua kelompok, yaitu kelompok gas 3 kilogram dan kelompok gas 12 kilogram, ternyata konsumen gas 12 kilogram turun beralih ke gas 3 kilogram," katanya.
Baca juga: Dirut Pertamina: Tenteng Satu Tabung Elpiji 3 Kilogram, Itu Pemerintah Subsidi Rp 33.750
Arifin pun mengimbau, agar pemakai tabung gas 12 kilogram tidak mengambil hak pemakai tabung gas 3 kilogram.
Sebab, dengan banyak yang beralih ke tabung gas bersubsidi maka anggaran pemerintah akan membesar.
"Saya minta agar pengguna gas 12 kilogram jangan pindah ke gas 3 kilogram lagi," jelas Arifin.
Arifin mengatakan, pemerintah akan mendisplinkan pemakai elpiji agar bisa menjaga kestabilan harga dipasaran.
Baca juga: Luhut Beri Kode Bakal Ada Kenaikan Harga Pertalite, Premium, Elpiji 3 Kg Tahun Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.