Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perdebatan dengan Gubernur NTT, Tokoh Adat di Pulau Sumba Gelar Pertemuan

Kompas.com - 09/12/2021, 13:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Ratusan tokoh adat dan tokoh masyarakat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar pertemuan menanggapi perdebatan antara Gubernur NTT Viktor Laiskodat dengan tokoh adat Sumba Timur Umbu Maramba Hawu.

"Pertemuan para tokoh sedaratan Pulau Sumba ini berlangsung di Kampung Raja Prailiu, Waingapu, Sumba Timur, Selasa 6 Desember 2021," kata keponakan kandung Umbu Maramba Hawu, Umbu Palanggarimu, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis (9/12/2021) siang.

Umbu Palanggarimu menyebut, pertemuan itu dihadiri sekitar 120 orang.

"Saat ini kami belum bisa menanggapi kelanjutan persoalan ini. Yang jelas, akan kami sampaikan rangkuman hasil pertemuan dari dua wilayah serta keluarga besar," ujar Umbu Palanggarimu.

Menurut Umbu Palanggarimu, sejumlah tokoh dan perwakilan dari beberapa wilayah dalam pertemuan itu tak senang dengan sejumlah kata-kata yang dilontarkan Gubernur NTT.

"Yang jelas, ketika kita dicubit pasti akan sakit. Itu yang dirasakan seluruh keluarga besar," katanya.

Umbu Palanggarimu menambahkan, dalam pertemuan itu disampaikan juga tak ada jalan buntu dalam memperbaiki masalah ini. Sehingga, tim khusus dibentuk mencari jalan terbaik.

"Untuk membicarakan hal ini, kalau dibawa dalam adat, bagaimana caranya dan tahapannya, itu yang akan digodok oleh tim kecil ini. Tapi ini baru rencana. Kita belum tahu hasil pertemuan keluarga dari Rindi-Mangili," ujar Umbu Palanggarimu.

Baca juga: Video Viral Debat Panas dengan Tokoh Adat Sumba soal Lahan, Ini Penjelasan Gubernur NTT

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menanggapi perdebatan antara dirinya dan sejumlah warga di DesaKabaru, Kecamatan Rindi Umalulu, Sumba Timur, beberapa waktu lalu. Video perdebatan itu viral di media sosial.

Dalam video itu terlihat sejumlah warga pergi meninggalkan rombongan gubernur saat membahas lahan yang akan dibangun peternakan sapi.

Terekam perdebatan panas antara Viktor dengan tokoh masyarakat Desa Kabaru bernama Umbu Maramba Hawu.

Dalam video tersebut, Viktor menjelaskan lahan yang menjadi perdebatan adalah aset Pemprov NTT untuk membangun peternakan sapi. Politisi Nasdem itu meminta masyarakat tidak mempersoalkan status tanah tersebut.

Ia memperingatkan warga agar berhati-hati jika berhadapan dengan pemerintah. Bahkan terdengar Viktor mengancam akan memukul dan memenjarakan warga yang melawan.

Pernyataan Viktor itu kemudian ditanggapi tokoh adat, Umbu Maramba Hawu. Ia mempertanyakan pihak yang menyerahkan tanah tersebut ke Pemprov NTT.

Ia meminta bukti penyerahan tanah ulayat dan tak gentar dengan ancaman Viktor. Viktor mengaku tak ambil pusing dengan video yang viral tersebut.

Viktor menjelaskan, keberadaan lahan tersebut awalnya disampaikan almarhum mantan Bupati Sumba Timur Umbu Mehang Kunda yang saat itu menjabat sebagai anggota DPR RI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com