Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksikan Kelenteng Poo An Kiong Blitar Hangus Terbakar, Santi Histeris lalu Pingsan

Kompas.com - 23/11/2021, 05:10 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Di tengah kegentingan upaya pemadaman kebakaran kelenteng Poo An Kiong di Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (22/11/2021) sore, tiba-tiba seorang perempuan muda jatuh dan pingsan di depan pintu gerbang kelenteng.

Warga dan petugas keamanan di sekitar lokasi segera menggotong perempuan itu menuju klinik kesehatan milik TNI Angkatan Darat yang persis di sebelah bangunan kelenteng.

Pengurus Kelenteng Poo An Kiong, Alik Swan Kiang mengatakan, perempuan yang pingsan itu bernama Santi, petugas kebersihan kelenteng.

"Itu Santi, dari tadi memang menangis terus, sepertinya dia syok," ujar Alik di lokasi kejadian, Senin petang.

Alik menceritakan awal mula Santi bisa pingsan di depan kelenteng. Awalnya, pengurus kelenteng sedang berkumpul di teras klinik kesehatan milik TNI AD itu.

Santi juga ikut dalam pertemuan itu sambil terus menangis. Tiba-tiba, Santi yang menangis mendekat ke arah kelenteng yang terletak di Jalan Merdeka, Kota Blitar, itu untuk melihat kondisi tempat tersebut.

Saat itu, api sebenarnya sudah mulai padam. Namun, kerusakan akibat kebakaran mulai terlihat jelas ketika konstruksi penahan genteng roboh dan berjatuhan.

Baca juga: Patung Dewa Berusia Ratusan Tahun Diperkirakan Ikut Terbakar di Kelenteng Poo An Kiong Blitar

Saat itu, Santi yang berada di dekat pintu gerbang kelenteng tiba-tiba histeris dan pingsan.

"Padahal dia baru bekerja sekitar dua bulan ini," ujar Alik sembari menambahkan bahwa terdapat tiga pekerja di kelenteng berusia 136 tahun itu.

Kesedihan masyarakat Blitar

Kebakaran kelenteng yang berdiri pada 1885 itu membuat banyak pihak di Blitar turut berduka, terlebih warga pemeluk Konghucu.

Kesedihan terlihat jelas pada wajah laki-laki dan perempuan pengikut Konghucu di Kota Blitar dan pengurus kelenteng. Mereka menyaksikan api menghanguskan ruang depan dan ruang sembahyang.

Ungkapan kesedihan juga disampaikan pihak lain, termasuk seorang pengajar Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Blitar Arif Muzayin yang selama ini menjalin hubungan baik dengan pengurus kelenteng Poo An Kiong.

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar ruang depan dan ruang sembahyang di Klenteng Poo An Kiong, Kota Blitar, Senin (22/11/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar ruang depan dan ruang sembahyang di Klenteng Poo An Kiong, Kota Blitar, Senin (22/11/2021)

Menurut Arif, dirinya dan sejumlah kelompok masyarakat Blitar penggiat toleransi umat beragama merasa sedih atas musibah yang terjadi.

Kesedihan itu, ujarnya, bukan hanya karena nilai kelenteng sebagai bangunan bernilai sejarah dan budaya. Namun, juga karena peran kelenteng sebagai salah satu tempat penting persemaian kerukunan masyarakat di Blitar.

"Saya dan teman-teman beberapa kali mengadakan kegiatan di kelenteng Poo An Kiong, termasuk diskusi buku tentang pemikiran Gus Dur," ujar Arif kepada Kompas.com, Senin malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com