Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksikan Kelenteng Poo An Kiong Blitar Hangus Terbakar, Santi Histeris lalu Pingsan

Kompas.com - 23/11/2021, 05:10 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Arif mengatakan, selama ini kelenteng Poo An Kiong merupakan salah satu simbol penting kerukunan umat beragama di Kota dan Kabupaten Blitar.

Pada Ramadhan, hampir setiap hari Kelenteng Poo An Kiong membagikan takjil dan makanan untuk berbuka puasa.

Api diduga dari ruang sembahyang

Pengurus Kelenteng Poo An Kiong, Alik Swan Kiang mengaku menerima kabar kebakaran sekitar pukul 16.00 WIB. Saat tiba di kelenteng, api sudah membesar.

"Saya ke sini api sudah besar. Saya coba semprot pakai APAR (alat pemadam kebakaran) tidak padam malah semakin besar apinya," kata Alik.

Alik menduga api berasal dari ruang sembahyang atau pemujaan yang merupakan ruang kedua di belakang ruang balai. Di ruangan itu, patung dewa-dewi dalam kepercayaan Agama Konghucu diletakkan.

Ditanya apakah api mungkin berasal dari lilin atau dupa, Alik mengaku tidak yakin karena sebelum kelenteng ditutup pukul 15.00 WIB semua lilin dan dupa dimatikan.

Setelahnya, lanjut Alik, kelenteng ditutup dengan pintu dikunci dari luar termasuk gerbang. Alik menduga kebakaran terjadi akibat korsleting.

Baca juga: Kelenteng Berusia 138 Tahun di Blitar Terbakar, Ruang Patung Dewa-dewi Hangus

Polisi selidiki penyebab kebakaran

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, polisi akan menyelidiki penyebab kebakaran kelenteng Poo An Kiong.

Yudhi mengaku belum mendapatkan petunjuk yang kuat guna menjawab kemungkinan penyebab kebakaran.

"Kita akan libatkan laboratorium forensik Polda Jatim untuk menyelidiki penyebab kebakaran," ujarnya.

Yudhi juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kelenteng tersebut. Kelenteng itu sedang kosong saat peristiwa itu terjadi.

Sejumlah saksi mata memperkirakan kebakaran terjadi hanya beberapa menit setelah kelenteng ditutup pada pukul 15.00 WIB.

Warga bernama Yulianto yang turut memindahkan mobil milik kelenteng dari halaman mengaku melihat asap dan api di atap kelenteng sekitar pukul 15.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com