Salin Artikel

Saksikan Kelenteng Poo An Kiong Blitar Hangus Terbakar, Santi Histeris lalu Pingsan

Warga dan petugas keamanan di sekitar lokasi segera menggotong perempuan itu menuju klinik kesehatan milik TNI Angkatan Darat yang persis di sebelah bangunan kelenteng.

Pengurus Kelenteng Poo An Kiong, Alik Swan Kiang mengatakan, perempuan yang pingsan itu bernama Santi, petugas kebersihan kelenteng.

"Itu Santi, dari tadi memang menangis terus, sepertinya dia syok," ujar Alik di lokasi kejadian, Senin petang.

Alik menceritakan awal mula Santi bisa pingsan di depan kelenteng. Awalnya, pengurus kelenteng sedang berkumpul di teras klinik kesehatan milik TNI AD itu.

Santi juga ikut dalam pertemuan itu sambil terus menangis. Tiba-tiba, Santi yang menangis mendekat ke arah kelenteng yang terletak di Jalan Merdeka, Kota Blitar, itu untuk melihat kondisi tempat tersebut.

Saat itu, api sebenarnya sudah mulai padam. Namun, kerusakan akibat kebakaran mulai terlihat jelas ketika konstruksi penahan genteng roboh dan berjatuhan.

Saat itu, Santi yang berada di dekat pintu gerbang kelenteng tiba-tiba histeris dan pingsan.

"Padahal dia baru bekerja sekitar dua bulan ini," ujar Alik sembari menambahkan bahwa terdapat tiga pekerja di kelenteng berusia 136 tahun itu.

Kesedihan masyarakat Blitar

Kebakaran kelenteng yang berdiri pada 1885 itu membuat banyak pihak di Blitar turut berduka, terlebih warga pemeluk Konghucu.

Kesedihan terlihat jelas pada wajah laki-laki dan perempuan pengikut Konghucu di Kota Blitar dan pengurus kelenteng. Mereka menyaksikan api menghanguskan ruang depan dan ruang sembahyang.

Ungkapan kesedihan juga disampaikan pihak lain, termasuk seorang pengajar Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Blitar Arif Muzayin yang selama ini menjalin hubungan baik dengan pengurus kelenteng Poo An Kiong.

Menurut Arif, dirinya dan sejumlah kelompok masyarakat Blitar penggiat toleransi umat beragama merasa sedih atas musibah yang terjadi.

Kesedihan itu, ujarnya, bukan hanya karena nilai kelenteng sebagai bangunan bernilai sejarah dan budaya. Namun, juga karena peran kelenteng sebagai salah satu tempat penting persemaian kerukunan masyarakat di Blitar.

"Saya dan teman-teman beberapa kali mengadakan kegiatan di kelenteng Poo An Kiong, termasuk diskusi buku tentang pemikiran Gus Dur," ujar Arif kepada Kompas.com, Senin malam.


Arif mengatakan, selama ini kelenteng Poo An Kiong merupakan salah satu simbol penting kerukunan umat beragama di Kota dan Kabupaten Blitar.

Pada Ramadhan, hampir setiap hari Kelenteng Poo An Kiong membagikan takjil dan makanan untuk berbuka puasa.

Api diduga dari ruang sembahyang

Pengurus Kelenteng Poo An Kiong, Alik Swan Kiang mengaku menerima kabar kebakaran sekitar pukul 16.00 WIB. Saat tiba di kelenteng, api sudah membesar.

"Saya ke sini api sudah besar. Saya coba semprot pakai APAR (alat pemadam kebakaran) tidak padam malah semakin besar apinya," kata Alik.

Alik menduga api berasal dari ruang sembahyang atau pemujaan yang merupakan ruang kedua di belakang ruang balai. Di ruangan itu, patung dewa-dewi dalam kepercayaan Agama Konghucu diletakkan.

Ditanya apakah api mungkin berasal dari lilin atau dupa, Alik mengaku tidak yakin karena sebelum kelenteng ditutup pukul 15.00 WIB semua lilin dan dupa dimatikan.

Setelahnya, lanjut Alik, kelenteng ditutup dengan pintu dikunci dari luar termasuk gerbang. Alik menduga kebakaran terjadi akibat korsleting.

Polisi selidiki penyebab kebakaran

Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, polisi akan menyelidiki penyebab kebakaran kelenteng Poo An Kiong.

Yudhi mengaku belum mendapatkan petunjuk yang kuat guna menjawab kemungkinan penyebab kebakaran.

"Kita akan libatkan laboratorium forensik Polda Jatim untuk menyelidiki penyebab kebakaran," ujarnya.

Yudhi juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kelenteng tersebut. Kelenteng itu sedang kosong saat peristiwa itu terjadi.

Sejumlah saksi mata memperkirakan kebakaran terjadi hanya beberapa menit setelah kelenteng ditutup pada pukul 15.00 WIB.

Warga bernama Yulianto yang turut memindahkan mobil milik kelenteng dari halaman mengaku melihat asap dan api di atap kelenteng sekitar pukul 15.30 WIB.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/23/051000878/saksikan-kelenteng-poo-an-kiong-blitar-hangus-terbakar-santi-histeris-lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke