Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Toleransi di Salatiga, Wali Kota: Komunikasi Tanpa Sekat dan Tak Ada Diskriminasi

Kompas.com - 16/11/2021, 16:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pada peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November, Setara Institue menobatkan Kota Salatiga menjadi kota paling toleran di Indonesia.

Menurut Wali Kota Salatiga Yuliyanto, toleransi bisa berjalan baik apabila pemerintah memberi ruang yang sama dan adil untuk seluruh komponen masyarakat tak terkecuali.

Baca juga: Mengenal Rejasa, Flora Identitas Salatiga yang Terancam Punah

Selain itu, Yuliyanto menjelaskan, komunikasi tanpa sekat dengan tujuan kesejahteraan bersama di tengah masyarakat juga menjaga dan memupuk rasa toleransi.

"Kita tidak ada diskriminasi, memberi ruang yang sama dan adil demi mewujudkan 3W yakni wareg, wasis, waras yang muaranya peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Tanggapan Ganjar soal Mundurnya Ketua DPC PDI-P Salatiga

Berjalan alami

Sementara itu, Yuliyanto mengatakan, Kota Salatiga tidak pernah mendaftar atau mempersiapkan secara khusus untuk menjadi kota paling toleran. 

Sikap toleransi di Salatiga, katanya, berjalan secara alami dan buah dari sinergi kolaboratif antara masyarakat dengan pemerintah, termasuk TNI dan Polri.

"Kita tidak pernah mengajukan atau mendaftar untuk predikat tersebut. Salatiga juga tidak ada persiapan khusus karena toleransi yang ada di sini berjalan alamiah," jelas Yuliyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com