SALATIGA, KOMPAS.com - Flora identitas Kota Salatiga, rejasa (Elaeocarpus grandiflorus) saat ini kondisinya terancam punah.
Peneliti rejasa dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Fazlur Rahman mengatakan, rejasa tergolong sebagai flora yang terancam punah pada skala lokal.
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kepunahan adalah kondisi kesehatan.
Pada observasi lapangan, ditemukan bahwa rejasa telah mengalami luka terbuka, cabang patah, growong, dan lapuk lanjut.
"Kondisi itu sangat riskan bagi eksistensi rejasa ke depan sebagai flora identitas Kota Salatiga," jelas Fazlur, Senin (1/11/2021).
Ditambah lagi, keberadaan rejasa di Kota Salatiga pada penelitian yang dilakukan Rahayu pada 2018, hanya ditemukan di halaman SMA Negeri 3 Salatiga sebanyak 21 pohon. Namun, saat ini dua di antaranya telah ditebang karena kondisinya tidak memungkinkan untuk tumbuh.
"Rejasa merupakan pohon tahunan berbunga indah yang cocok tumbuh di Kota Salatiga, berkanopi lebar, selalu hijau, dan kurang diketahui secara luas oleh masyarakat," terang Fazlur.
Fazlur menambahkan, setelah dilakukan penelitian di beberapa wilayah, diketahui saat ini ada
persebaran rejasa sebanyak 112 pohon tercakup ke dalam 31 lokasi penemuan di seluruh kecamatan di Kota Salatiga.
"Rejasa ditemukan di ketinggian tempat antara 519 mdpl sampai 691 mdpl pada lima tipe fasilitas ruang, yaitu pemerintahan, pendidikan, kesehatan, jalan, dan permukiman," jelasnya.
Dikatakan, status kesehatan rejasa di Kota Salatiga didominasi oleh rusak sedang sebanyak 68 individu, sedangkan rejasa dengan rusak berat berjumlah 43 individu, dan rusak ringan sejumlah 1 individu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.