BANGKA, KOMPAS.com - Penambang timah bernama Hendriansyah alias Pulong (33) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (14/10/2021).
Sehari sebelumnya, Pulong dinyatakan hilang setelah diterkam buaya saat menarik ponton timah apung di Sungai Sakan, Desa Berbura, Riau Silip, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli mengatakan, jasad korban ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian serangan buaya.
Baca juga: Berbekal Lampu Senter, Tim SAR Cari Penambang Timah yang Diterkam Buaya
Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi telungkup dan mengapung dengan bekas luka gigitan di sekujur tubuh.
"Korban terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit untuk otopsi dan kemudian diserahkan pada pihak keluarga," ujar Fazzli di kantornya, Kamis.
Baca juga: 3 Buaya Lepas dari Sebuah Penangkaran yang Terbengkalai
Adapun serangan buaya terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, ketika dua warga Sinar Gunung Riau Silip sedang bekerja menarik ponton timah.
Tiba-tiba, tubuh korban diterkam buaya.
Tubuh korban kemudian hilang setelah diseret buaya.
Baca juga: Detik-detik Tubuh Didi Diterkam dan Diseret Buaya hingga Tewas, Berawal Bersihkan Badan di Parit
Aktivitas penambangan timah konvensional di Kepulauan Bangka Belitung kembali marak seiring melonjaknya harga timah di pasaran dunia.
Pasir timah di tingkat penambang dihargai Rp 180.000, hingga Rp 200.000 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.