Sehari sebelumnya, Pulong dinyatakan hilang setelah diterkam buaya saat menarik ponton timah apung di Sungai Sakan, Desa Berbura, Riau Silip, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli mengatakan, jasad korban ditemukan sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian serangan buaya.
Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi telungkup dan mengapung dengan bekas luka gigitan di sekujur tubuh.
"Korban terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit untuk otopsi dan kemudian diserahkan pada pihak keluarga," ujar Fazzli di kantornya, Kamis.
Adapun serangan buaya terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, ketika dua warga Sinar Gunung Riau Silip sedang bekerja menarik ponton timah.
Tiba-tiba, tubuh korban diterkam buaya.
Tubuh korban kemudian hilang setelah diseret buaya.
Aktivitas penambangan timah konvensional di Kepulauan Bangka Belitung kembali marak seiring melonjaknya harga timah di pasaran dunia.
Pasir timah di tingkat penambang dihargai Rp 180.000, hingga Rp 200.000 per kilogram.
https://regional.kompas.com/read/2021/10/14/142318478/penambang-timah-yang-hilang-diterkam-buaya-akhirnya-ditemukan
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan