Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Istri Terduga Preman yang Aniaya Pedagang, Minta Bantuan Kapolda: "Video Tidak Utuh, Kami Hanya Korban..."

Kompas.com - 12/10/2021, 12:21 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan pedagang pasar perempuan oleh terduga preman di Pasar Gambir di Tembung, Deliserdang, Sumatera Utara, pada 5 September 2021 lalu berbuntut panjang.

Baik terduga preman yang disebut penganiaya yakni BS dan pedagang yang merasa jadi korban yakni LG sama-sama jadi tersangka. Kasusnya pun kini ditangani Polda Sumut agar lebih objektif. 

Setelah viral unggahan foto LG jadi tersangka di media sosial, kini beredar video istri BS menangis meminta bantuan ke Kapolda Sumut. 

Baca juga: Pedagang Perempuan Dianiaya Preman Malah Jadi Tersangka, Unggah Foto Bertulisan Inilah Hukum di Indonesia, Aku Korban, Aku Tersangka...

Dalam video yang beredar, seorang perempuan berkerudung yang mengaku sebagai istri tersangka BS tampak menangis saat berbicara tentang peristiwa yang dialaminya, sembari diapit oleh dua anak perempuannya.

Video itu diunggah di akun Instagram @medanheadlines.news dengan penjelasan "Istri Beni Minta Kebijaksanaan Kapolda: Pak, Fakta Sebenarnya Tidak Seperti Video Viral. Pernyataan  Nurhalimah, istri Beni yang sempat viral di Pasar Gambir, Tembung."

Baca juga: Sebut Negara Tak Boleh Kalah dari Preman, Polda Sumut Ambil Alih Kasus Pedagang Dianiaya Malah Jadi Tersangka

Dalam video itu, perempuan itu bilang bahwa suaminya hanya korban dan bahwa pihak LG minta uang damai Rp 150 juta. 

"Tolong bantu kami pak. Kami hanya korban. Bukan tersangka. Belum pernah suami saya melakukan seperti itu Pak. Harapan kami, bantu lah, berilah keadilan bagi suami saya Pak. Saya nggak bisa untuk menafkahi anak-anak saya. Kami sudah membawa dari pihak keluarga untuk mengajak mediasi untuk apa, berdamai lah gitu. Tapi orang ibu itu minta uang .. 150 juta. Dari mana kami mencari uang 150 juta itu Pak. Dari mana. Makan aja kami payah. Tolong bantu kami lah Pak. Tolong bantu kami lah Pak. Sama siapa lagi kami memohon.

Baca juga: Pedagang di Medan Tiap Hari Wajib Setor Uang ke Preman yang Tak Takut Polisi: Pas Makan Pun Diminta

Penjelasan Halimah istri BS: vido yang beredar tidak utuh...

Dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Senin (12/10/2021) pagi Halimah mengatakan bahwa video tersebut tidak benar, sepenggal atau tidak utuh.

Menurutnya, jika ingin mendapatkan video full-nya, dapat diminta dari anaknya yang merekamnya secara penuh.  

"Itu setengah-setengah, itu video sepenggal, enggak full. Kalau memang cari bukti sebenarnya. Minta video full sama anaknya. Anaknya yang merekam video full-nya," katanya. 

Baca juga: Ibu Paksa Anak 6 Tahun Mengemis di jalan, Dianiaya Saat Tak Dapat Uang

Bantah suaminya preman

Halimah membantah jika suaminya dilabeli preman atau premanisme.

Dia mengaku sangat mengenal suaminya yang bahkan tidak mau meminta uang kepada keluarga, apalagi kepada orang lain.

Dikatakannya, selama ini suaminya lah yang membantunya berjualan di rumah, mulai dari jualan sop buah, antar anak sekolah.

"Nanti kalau ditelepon kawan katanya ada kerjaan, misalnya jauh, awak diajaknya sekalian jalan-jalan. Saya pun tak pernah ketinggalan, selalu berdua kami," kata Halimah.

Baca juga: Duduk Perkara Konflik Ustaz Solmed Berakhir Damai, Dimediasi Habib Novel hingga Video Call dengan Kades Cisewu

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com