KOMPAS.com - Ground Zero adalah monumen yang di bangun di Jalan Legian Kuta, Bali untuk mengenang tragedi Bom Bali pada yang meledak pada 12 Oktober 2002.
Tragedi tersebut menewaskan 202 orang dari 22 negara dan 324 orang menderita luka serius.
Oleh pemerintah setempat monumen tersebut diberi nama Monumen Panca Benua. Namun oleh wisatawan asing, monumen tersebut dikenal dengan nama Ground Zero Monument.
Monumen itu dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Badung sesuai dengan Keputusan Bupati Badung No 771 Tahun 2003 tanggal 7 Juli 2003.
Baca juga: Kilas Balik Bom Bali 2002, 19 Tahun Silam Ledakan Dahsyat Guncang Kuta dan Denpasar
Monumen itu dibangun sebagai tanda kebangkitan Bali serta mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian umat manusia di dunia, serta hormat menghormati.
Bangunan diresmikan pada 12 Oktober 2004 ketika Bupati Badung dijabat AA Ngurah Oka Ratmadi.
Di monumen tersebut terdapat berbagai unsur seperti altar, prasasti, tiang bendera, kayonan, tugu, tri kona nemu gelang, dan kolam.
Baca juga: 19 Tahun Tragedi Bom Bali 2002: Aksi Terorisme Tak Boleh Terulang Kembali
Selain itu ada kayonan (ukiran seperti gunungan dalam pewayangan) yang memiliki makna segala kehendak yang seharusnya dikendalikan.
Kayonan seperti daun putih kayu besar sebagai simbol alam semesta dan isinya yang ada sepotong prasasti di bagian bawah yang memuat daftar semua korban meninggal dan kebangsaan mereka dalam tragedi itu.
Baca juga: Kisah Joko Suroso, Mantan Napiter Bom Bali II, Kini Disibukkan Berkebun Melon
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.