Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Istri Terduga Preman yang Aniaya Pedagang, Minta Bantuan Kapolda: "Video Tidak Utuh, Kami Hanya Korban..."

Kompas.com - 12/10/2021, 12:21 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

 

 

Duduk perkara menurut BS ke istrinya: cekcok gara-gara becak hingga diludahi LG

Halimah mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Dia tiba di tempat kejadian setelah dilerai oleh warga.

Dia mendapatkan cerita dari suaminya, dan juga orang-orang yang ada di sekitar lokasi dan melihat kejadian itu.

"Awak sampai di sana setelah udah dilerai masyarakat. Tapi Ibu Gea (LG) terus mengejar suami awak. Ada kunci atau mainan atau apa lah yang dipegangnya waktu itu. Karena suami awak udah dibawa masyarakat, dia balik sambil keluarkan sesak napas terduduk dia," katanya. 

Dia sempat bertanya kepada suaminya apa masalah yang terjadi saat itu. Dari suaminya, kejadian itu bermula saat becak yang dikendarai suami LG menghalangi jalannya.

Saat ditegur, LG tidak terima dan malah digeber-gebernya. Setelah itu, suaminya turun dan saat itu lah suaminya diludahi LG. 

"Ibu itu yang pertama, ibu itu meludah. Habis itu balas-balasan lah. Karena gak senang ibu itu langsung mukul. Dibalas. Lalu anak ibu itu mukul pakai kayu. Ada yang melerai, salah satunya abang ipar awak. Dia yang nangkis pukulan dari anaknya," katanya.

Tawarkan uang damai Rp 15 juta, tapi ditolak pengacara

Dijelaskannya, dari kasus itu pihaknya ingin berdamai dengan keluarga LG. Untuk uang perdamaian pihaknya mengajukan Rp 15 juta, namun hanya membawa Rp 10 juta dan sisanya akan dibayar secara mencicil.

Namun, tawaran damai itu ditolak oleh pihak LG melalui pengacaranya. 

"Kita minta damai. Karena ada etika baik awak. Mikirkan anak, ya kan. Jadi awak ajak rembuk untuk keluarga dulu lah. Bukan kalah. Karena yang bisa beri makan itu suami saya. Saya hanya jualan kecil-kecilan di rumah," katanya. 

Dikonfirmasi melalui telepon mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi belum memberikan respons hingga berita ini diturunkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com