Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pabrik Pupuk di Nganjuk, Warga: Harapan Masyarakat Tidak Mencium Bau dan Debu Ini

Kompas.com - 11/10/2021, 17:46 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Warga Dusun Templek, Desa Tanjungkalang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, memprotes bau busuk dan debu hasil aktivitas produksi pupuk organik di kawasan setempat.

Warga meminta perusahaan yang memproduksi pupuk, CV SJ, mengatasi bau busuk itu. Jika tidak bisa memenuhi tuntutan warga, pabrik diminta pindah dari Tanjungkalang.

“Harapan masyarakat di sini hanya satu sebenarnya, tidak mencium bau dan debu ini,” kata warga Dusun Templek, Desa Tanjungkalang, Abdul Rokhim (42) kepada wartawan, Senin (11/10/2021).

Menurut Rokhim, warga Dusun Templek sudah mencium bau busuk dari pabrik pupuk beberapa tahun terakhir.

Warga, lanjut Rokhim, juga sudah beraudiensi dengan pihak pabrik, tetapi bau busuk terus ada dan tak pernah ada solusi.

“Ada beberapa pertemuan, tapi tidak menemukan solusi. Pabrik tetap beroperasi, sehingga ya kami di sini harus begini, menerima apa adanya,” keluh Rokhim.

Baca juga: Viral, Foto Spanduk Bertebaran di Nganjuk, Warga Protes Bau Busuk dari Pabrik Pupuk

Rokhim melanjutkan, polusi udara di Dusun Templek amat mengganggu aktivitas warga. Ia khawatir bau busuk, asap, dan debu, yang keluar dari cerobong pabrik akan mengganggu kesehatan warga setempat.

“Apalagi di musim pandemi ini banyak orang sakit kan. Banyak orang sakit itu sangat mengeluh dengan adanya bau ini, misalkan ada orang sakit, terus di samping itu mencium bau tidak sedap,” tutur Rokhim.

Semula Pabrik Garam

Ketua RW 06, Dusun Templek, Desa Tanjungkalang, Jamaluddin (42) menjelaskan, pabrik pupuk organik yang diprotes warga karena bau busuk tersebut mulanya pabrik pengolahan garam.

Namun, kata Jamaludin, pabrik tersebut bertransformasi menjadi pabrik pupuk organik.

“Dulu pabrik garam sebenarnya, terus beralih ke kompos ini,” ungkap Jamaludin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com