KOMPAS.com- Maimunah tak kuasa menitikkan air matanya ketika menceritakan kondisi putranya yang masih berusia 14 bulan, Dilan Maher Assofi.
Bagaimana tidak, dirinya harus berjuang agar Dilan tumbuh normal seperti bayi lainnya. Maimunah juga masih harus merawat sang kakak yang masih berusia lima tahun.
Namun, kenyataannya, Dilan mengalami gangguan pada pembuangan alaminya hingga harus menggunakan anus buatan.
Apalagi kondisi Dilan yang tidak normal itu dia ketahui ketika sudah terlambat.
"Dokter juga sempat bilang, andai sejak awal (sejak bayi) Dilan dibawa ke rumah sakit dan mendapat penanganan medis, mungkin ceritanya tidak seperti sekarang," kata Maimunah sambil menitikkan air mata di rumah orangtuanya di Desa Yosowilangun, Manyar, Gresik, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Nestapa Dilan, Balita Yatim Berusia 14 Bulan dengan Lubang Anus Buatan
Maemunah pada awalnya tidak mengetahui jika kondisi putranya keduanya tidak normal.
"Kami awalnya tidak ada yang tahu, karena sejak saya lahirkan, Dilan itu terlihat seperti kakaknya, normal biasa saja seperti bayi pada umumnya," ujar Maimunah.
Dia lama-lama menyadari bahwa Dilan mengeluarkan feses yang jumlahnya tidak sebanding dengan makanan yang dia makan setiap hari.
"Saya mengira wajar, karena saat itu Dilan hanya mengonsumsi ASI. Tidak pernah rewel juga. Namun ketika Dilan berusia sekitar tujuh bulan, saya dan keluarga mulai menyadari ketidakwajaran itu karena Dilan sudah mulai makan bubur dan minum air putih," kata Maimunah.
Baca juga: Kisah Pilu 2 Bocah di Jember, Tinggal di Poskamling, Hidup Nomaden dan Terpaksa Berhenti Sekolah
Melihat perangai anaknya yang tidak lazim, Maimunah lantas membawa Dilan ke Puskesmas terdekat untuk memeriksa kondisinya.
Oleh pihak Puskesmas, Dilan dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Gresik.
Karena peralatan medis yang terbatas, Dilan akhirnya disarankan untuk menjalani perawatan dan tindakan medis di RSUD dr Soetomo Surabaya.
"Ini sudah tindakan operasi yang pertama di Rumah Sakit dr. Soetomo, kemarin berbarengan pas lagi ramai-ramainya Covid-19. Pakai BPJS milik ayahnya," kata Maimunah.
Baca juga: Anaknya Sulit Punya Akta Kelahiran karena Nama Terlalu Panjang, Arif: Saya Sudah 3 Tahun Berjuang