CIAMIS, KOMPAS.com - Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menilai pelaksanaan isolasi mandiri (isoman) di tingkat desa kurang efektif dari sisi pengawasan, pengendalian dan sisi bantuan. Oleh karenanya, dia meminta pemerintah kecamatan membuat tempat isolasi terpusat di tiap kecamatan.
"Setelah dilihat dari berbagai sudut ternyata pelaksanaan isoman di tingkat Desa kenyataanya kurang efektif dan efisien," kata Herdiat melalui rilis dari Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Ciamis kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).
Menurut Herdiat, pemerintah pusat mengharuskan adanya tempat isolasi mandiri di tingkat desa sampai RT/RW. Namun hal itu dirasa tidak efektif karena tidak ada petugas dari desa yang khusus untuk mengawasi pasien isoman.
Baca juga: Ciamis Jadi Zona Merah Covid-19
Ihwal mekanisme tempat isolasi mandiri di kecamatan, Herdiat menyarankan pemerintah kecamatan merangkul agniya (orang kaya), donatur dan tokoh masyarakat setempat untuk sama-sama membentuk suatu kepengurusan yang khusus menangani tempat isolasi terpusat itu.
"Disamping dibiayai APBD, coba ketuk hati para agniya, pengusaha, tokoh masyarakat di tiap desa (untuk membantu) dan supaya dibentuk organisasi relawan yang pengurusnya juga dari masyarakat, " kata Herdiat.
Jika upaya tersebut berhasil dan mendapat respons baik, maka tanpa APBD pun akan berjalan. "Yakinkan para agniya bahwa upaya yang dilakukan ini untuk menolong sesama," tambahnya.
Bangunan atau tempat untuk isolasi mandiri terpusat, lanjut Herdiat, bisa memanfaatkan bangunan sekolah dan gedung pemerintah yang memadai.
"Saat ini sekolah-sekolah tidak dipakai karena pembelajaran daring. (Tempat isoman terpusat) Memanfaatkan gedung-gedung pemerintahan yang refresentative dan mendukung untuk tempat isolasi mandiri," jelasnya.