Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Biaya, Nelayan Cirebon Mudik dari Jakarta Pakai Perahu, Terkena Badai dan Angin Kencang

Kompas.com - 01/05/2021, 12:48 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Khairina

Tim Redaksi

 

CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah nelayan asal Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan perjalanan pulang kampung dari perairan Jakarta menggunakan perahu pada Sabtu (24/4/2021).

Mereka menghabiskan waktu satu hari satu malam di tengah laut bersama 20 kapal lainnya.

Hasan Basri menceritakan kisahnya kepada Kompas.com pada Jumat (30/4/2021).

Di sela aktivitasnya membersihkan perahu, Hasan merasa beruntung sampai dengan selamat.

Baca juga: Rekayasa Perampokan karena Stress Terlilit Utang Rentenir, Sopian Jatuhkan Sepeda Motor dan Minta Tangannya Diikat

 

Dalam perjalanan pulang kemarin, ia sempat menemui kendala angin kencang dan badai di beberapa titik.

Hasan yang menjadi nelayan yang dituakan sempat merekam proses perjalanan pulang kampungnya dari atas perahu.

Dia juga melakukan percakapan dengan rekannya di Cirebon, terkait perkiraan waktu dia dan rekan-rekan nelayan tiba di Cirebon.

“Resikonya besar. Satu menit satu jam badai datang. Kemarin sempat terkendala terkena, angin, hujan, dan banyak petir. Tapi, ya itulah jamuan nelayan sejak kecil,” kata Hasan kepada Kompas.com.

Hasan bersama rekan nelayan lainya pulang bersama-sama bagaikan konvoi. Mereka menempuh perjalanan pulang dari perairan Cilincing Jakarta ke kampung halaman di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Perjalanan itu dia tempuh sekitar sehari semalam atau 1 x 24 jam.

Di tengah wawancara, Hasan menunjukkan video perjalanannya. Dalam satu perahu, dia hanya pulang bersama dua orang anak buah kapal (ABK), begitu pun nelayan-nelayan lainnya.

Tidak ada nelayan yang membawa anak istri, keluarga, dan lainnya.

Dia mengklarifikasi informasi salah satu media yang menayangkan berita kepulangannya pakai perahu, tetapi dengan foto nelayan yang berjumlah banyak, atau sampai penuh.

“Bukan. Itu, foto yang di media itu, (yang dalam satu perahu isi orangnya banyak-red), itu foto pesta laut. Bukan asli orang kita pulang dari Jakarta. Dari Jakarta, bawa ABK dua orang, tidak bawa barang, tidak bawa apa-apa,” terang Hasan.

Alasan pulang pakai perahu

Hasan mengungkapkan, dirinya bersama 20 nelayan dan sejumlah ABK terpaksa pulang kampung menggunakan perahu. Ini terjadi karena mereka sepi tangkapan yang mengakibatkan minimnya pendapatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com