Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jam Istiwa di Masjid Agung Solo, Penentu Waktu Shalat Peninggalan Pakubuwono VIII

Kompas.com - 13/04/2021, 07:19 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, memiliki jam istiwa' atau ada yang menyebutnya bencet.

Jam ini merupakan peninggalan Pakubuwono VIII tahun 1784 Jawa atau 1855 M.

Pembuatan jam istiwa merupakan saran dari ulama Keraton Solo.

Adapun fungsinya untuk menentukan waktu shalat dengan memanfaatkan bayangan pararel sinar matahari.

Baca juga: Gibran Minta Warga Solo Tak Gelar Buka Puasa Bersama

Petunjuk waktu ini berbentuk cekungan setengah silindir berbahan tembaga dan terdapat garis yang disertai angka 1 hingga 12.

Jam istiwa' dilengkapi jarum yang posisinya dipasang horizontal mengarah utara selatan.

Maka bayang-bayang dari jarum jam itu mempunyai arah jatuh dan diartikan waktu tertentu.

Terutama menunjukkan angka 12 siang saat matahari tegak lurus dengan bumi maka waktu dzuhur.

"Ini berfungsinya untuk shalat dzuhur, ashar, sama maghrib. Kalau waktu subuh dilihat dari menara masjid. Matahari sudah terbit dari ufuk masuk waktu subuh," kata Sekretaris Takmir Masjid Agung Solo Abdul Basid di Solo, Jawa Tengah, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Antisipasi Gelombang Dini Mudik Lebaran 2021, Terminal Tirtonadi Solo Mulai Berlakukan Tes GeNose

Menurutnya, pada tahun 1784 Jawa belum ada jam penunjuk waktu seperti sekarang ini. Maka atas saran ulama keraton, PB VIII membuat jam istiwa.

Jam istiwa terpasang di halaman depan Masjid Agung sisi selatan karena tidak terhalang pohon.

Sehingga jam istiwa bisa secara langsung terkena sinar matahari pada waktu siang hari.

Basid mengungkapkan, jam istiwa masih difungsikan hingga sekarang. Namun, tidak sesering zaman dahulu karena sekarang sudah ada jam modern.

"Sebelum ada jam dinding, jam istiwa selalu digunakan sebagai petunjuk waktu," ungkap Basid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com