Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Ribuan Honorer dan Tenaga Kontrak di Makassar Digelapkan Oknum, Wali Kota: Sangat Rusak

Kompas.com - 26/03/2021, 16:21 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mensinyalir ada banyak oknum yang menggelapkan gaji ribuan tenaga honor dan tenaga kontrak petugas kebersihan dan pertamanan.

“Disinyalir ada di kecamatan dan hampir semua di kecamatan di Kota Makassar. Honorer itu baik kebersihan dan pertamanan ada calonya yang simpan ATM-nya. Jadi mereka kasihan ada mandornya yang pegang itu ATM nya dan digelapkan gajinya,” ungkap pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini ketika dikonfirmasi, Jumat (26/3/2021).

Danny juga mengungkapkan, selain menggelapkan gaji tenaga honor dan tenaga kontrak di dua dinas Kebersihan dan Pertamanan, oknum-oknum mandor juga menggelapkan gaji petugas yang telah meninggal.

 “Termasuk orang yang sudah beberapa tahun meninggal, tetap terima gaji dengan ATM itu dipegang oleh mandor. Lalu mandor tidak laporkan tenaga honor dan kontraknya telah meninggal dunia, jadi gaji tetap masuk ke ATM. Sehingga si mandor yang ambil terus gaji orang telah meninggal,” bebernya.  

Baca juga: Pegawai Kafe di Makassar Pura-pura Jadi Polisi untuk Pikat Petugas Satpol PP Perempuan

Terkait kasus itu, lanjut Danny, pihaknya telah membentuk tim untuk menyelidiki kasus penggelapan dana tenaga honor dan kontrak tesebut.

Tim tersebut sementara menyelidiki kasus-kasus yang terjadi di hampir semua kecamatan di Kota Makassar.

“Sudah ada tim yang memeriksa. Sangat-sangat rusak memang pemerintah dalam dua tahun ini. Kalau zaman saya (periode pertama) tidak ada yang begini,” jelasnya.  

Baca juga: Wali Kota Sebut Ada Kepala Dinas di Makassar Kuasai 10 Kendaraan Dinas

Danny menambahkan, jika kasus penggelapan yang terjadi ini polanya dan modusnya hampir mirip semua.

“Kita temukan satu kasus, tapi kita dalami. Di samping itu kalau kita dengar kasus penerima manfaat yang tadinya 45 ribu tiba-tiba sisa 11 ribu. Jadi ada 34 ribu yang hilang gara-gara penginputan ya yang asal-asalan,” terangnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com