Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIP Kandas, PT Timah Pastikan Tak Ada Tumpahan Minyak

Kompas.com - 04/01/2021, 06:13 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan memastikan tidak ada tumpahan minyak setelah kapal isap produksi mitra PT Timah kandas di Laut Matras.

Anggi menyatakan, tim dari PT Timah Tbk bersama mitra dan pemangku kepentingan terkait sudah bergerak sejak awal untuk melakukan upaya evakuasi kapal isap mitra PT Timah Tbk yang kandas di Perairan Matras sesuai dengan standar-standar penanganan.

Anggi menyebutkan, sejak hari pertama kejadian, pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah strategis guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya potensi pencemaran laut atas musibah yang terjadi ini.

"PT Timah Tbk adalah perusahaan yang sudah sejak lama memiliki kegiatan operasi produksi di laut. Tim sejak hari pertama sudah bekerja sesuai dengan standard penanganan untuk memastikan tidak ada tanda-tanda oil spill (tumpahan minyak) di perairan dengan beberapa cara upaya. Dari hari pertama kita sudah lakukan penyisiran, kemudian memastikan tidak ada kebocoran tangki BBM di dalam kapal," kata Anggi dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Pastikan Evakuasi Kapal Isap Timah Sesuai Standar Lingkungan, Ini Penjelasan Perusahaan

Menurut Anggi, informasi yang beredar bahwa terjadi ceceran BBM tidak benar. Bahwa drum-drum yang disangkakan BBM adalah bagian dari proses kerja tim yang justru sedang melaksanakan kegiatan evakuasi limbah B3 yang berpotensi mencemari air laut.

"Drum-drum yang dimaksud, justru adalah bagian dari tim yang sedang melakukan evakuasi limbah B3 untuk mengantisipasi pencemaran laut, sejak awal kita sudah menangani ini sesuai standard penanganan," ujarnya.

Anggi menambahkan, untuk mengantisipasi pencemaran, pihaknya juga telah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak Dinas ESDM. Tim pengendalian dampak lingkungan juga telah diturunkan sejak awal, dan dalam bekerja tim ini diawasi langsung oleh bidang Lingkungan Hidup PT Timah Tbk

"Tim juga sudah melakukan foto udara, melaksanakan isolasi dan memasang lampu indikator untuk mendeteksi potensi pencemaran laut di sekitar lokasi kejadian, namun sejauh ini dapat diinformasikan tidak terlihat tanda-tanda oil spill," tambahnya.

Anggi menegaskan, upaya-upaya itu perlu disampaikan agar informasinya tidak sumir dan membuat masyarakat menjadi cemas.

Menurutnya, peristiwa ini terjadi karena kondisi cuaca. Kata dia, perusahaan sudah melaksanakan upaya-upaya evakuasi dan pencegahan pencemaran sejak hari pertama kejadian.

"Sampai dengan hari ini yang sudah kita lakukan adalah berbagai upaya antisipasi terhadap dampak lingkungan, termasuk uji sampling terhadap kondisi air laut di beberapa titik sekitar lokasi kejadian dengan melibatkan stakeholder yang berkompeten," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, kapal isap poduksi milik mitra PT Timah Tbk kandas di Laut Matras, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Kapal tersebut karam karena terseret ombak besar.

Warga khawatir kapal karam itu menyebabkan solar tumpah ke laut dan mencemari lingkungan.

Baca juga: Kapal Isap Timah Karam dan Ancam Lingkungan, Dedi Mulyadi: Pemberi Izin Tolong Buka Mata

Sementara Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi meminta bahwa tambang di tepi Pantai Matras dihentikan karena bisa merusak lingkungan dan merugikan masyarakat. Apalagi kapal isap produk yang karam bisa berpotensi mencemari lingkunga karena ada kekhawatiran solar tumpah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com