Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Isap Pasir Timah Masih Beroperasi di Pantai Bangka, Komisi IV Bentuk Pansus

Kompas.com - 21/12/2020, 15:34 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Komisi IV DPR RI membuat usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas dampak-dampak yang ditimbulkan akibat penambangan pasir timah di Pantai Bangka.

"Dengan melautnya kembali kapal-kapal isap pasir di perairan Bangka, Komisi IV akan membuat Pansus tentang kerusakan lingkungan di Bangka," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/12/2020).

Dedi mengatakan, Pansus yang rencananya dibentuk Januari 2021 mendatang dan melibatkan komisi-komisi lainnya di DPR RI ini akan mencari fakta-fakta terkait beroperasinya kembali kapal isap pasir timah di perairan Bangka yang kerap diprotes nelayan ikan kecil.

"Kalau sudah Pansus bisa mengaudit bagaimana dampak lingkungannya, perusahaannya memberikan benefit atau tidak ke negara, ada penyimpangan atau tidak dalam proses hisap pasirnya hingga siapa yang bermain di perizinan," ungkapnya.

Baca juga: Terkait Polemik Kapal Isap Produksi di Babel, Gubernur Erzaldi Dukung Putusan RDP

Dalam akun Facebook miliknya, Dedi juga mengomentari video yang menayangkan keberadaan kapal pasir isap berukuran besar di Pantai Matras, Bangka.

Baca juga: Komisi IV Minta 6 Ketua RT di Babel Tak Ditahan dan Kegiatan Kapal Isap Dihentikan

 

Menurut Dedi, pantai Bangka yang kaya akan hasil laut bisa rusak dengan beroperasinya kapal pasir isap timah tersebut.

"Saya tidak habis pikir, mengapa penambangan timah dengan menggunakan kapal isap di tepi pantai yang terindikasi merusak ekosistem laut dan mematikan mata pencaharian nelayan yang menjadi satu-satunya mata pencaharian secara turun-temurun, malah dilegalkan," ungkapnya.

"Ketika kita mengatakan bahwa kita berjiwa merah putih, maka dalam pemahama yang saya miliki, manusia yang berjiwa merah putih adalah manusia yang menjaga kelestarian alam dan lingkungan, juga menjaga kelangsungan hidup bangsanya dan menitipkan tanah air secara utuh kepada generasi yang akan datang. Selamatkan Pantai Matras, Bangka," kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com