Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan Evakuasi Kapal Isap Timah Sesuai Standar Lingkungan, Ini Penjelasan Perusahaan

Kompas.com - 03/01/2021, 20:59 WIB
Heru Dahnur ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Manajemen PT Timah Tbk angkat bicara terkait peristiwa karamnya kapal isap produksi (KIP) timah di Pantai Matras, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan memastikan, tim bersama mitra terkait sudah bergerak sejak awal melakukan evakuasi.

Baca juga: Kapal Isap Timah Karam dan Ancam Lingkungan, Dedi Mulyadi: Pemberi Izin Tolong Buka Mata

Proses evakuasi terhadap KIP Mega Fajar yang merupakan mitra PT Timah dilakukan sesuai standar operasional.

"PT Timah adalah perusahaan yang sejak lama memiliki kegiatan operasi produksi di laut. Tim sejak hari pertama bekerja sesuai standar untuk memastikan tidak ada tanda-tanda oil spill di perairan dengan beberapa cara upaya, dari hari pertama kita sudah lakukan penyisiran, kemudian memastikan tidak ada kebocoran tangki BBM di dalam kapal," kata Anggi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Anggi menyebutkan, sejak hari pertama pihaknya telah mengambil langkah strategis mengantisipasi potensi pencemaran laut.

Anggi membantah, terdapat ceceran bahan bakar minyak (BBM) dari drum yang ada di lokasi itu.

"Drum-drum yang dimaksud, justru adalah bagian dari tim yang sedang melakukan evakuasi limbah B3 untuk mengantisipasi pencemaran laut, sejak awal kita sudah menangani ini sesuai standar penanganan," ujarnya.

Anggi menambahkan, untuk mengantisipasi pencemaran, pihaknya juga telah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak Dinas ESDM.

Tim pengendalian dampak lingkungan telah diturunkan sejak awal. Tim itu disupervisi langsung oleh bidang Lingkungan Hidup PT Timah Tbk.

"Tim juga sudah melakukan foto udara, melaksanakan isolasi dan memasang lampu indikator untuk mendeteksi potensi pencemaran laut di sekitar lokasi kejadian, namun sejauh ini dapat diinformasikan tidak terlihat tanda-tanda oil spill," tambahnya.

Baca juga: Cerita Penghulu Pernikahan Din Syamsuddin dan Rashda Diana, Sempat Grogi dan Gemetar

"Kami sampaikan agar informasinya tidak sumir dan membuat masyarakat menjadi cemas bahwa peristiwa ini terjadi dikarenakan kondisi cuaca, dan untuk itu perusahaan melaksanakan upaya-upaya evakuasi dan pencegahan pencemaran sejak hari pertama kejadian. Sampai dengan hari ini yang sudah kita lakukan adalah berbagai upaya antisipasi terhadap dampak lingkungan, termasuk uji sampling terhadap kondisi air laut di beberapa titik sekitar lokasi kejadian dengan melibatkan stakeholder yang berkompeten," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com