BANJARMASIN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) belum berani menerapkan pembelajaran tatap muka untuk sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Kepala Dinas Pendidikan Kalsel, Yusuf Efendi mengatakan, pihaknya terus mengikuti laporan perkembangan angka penularan Covid-19 dari gugus tugas.
Berdasarkan laporan yang diterima, kasus Covid-19 di Kalsel masih mengkhawatirkan.
"Kenapa kita hati-hati tatap muka, berdasarkan laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kalsel kenaikannya setiap hari 100 orang yang positif, ini menunjukkan daerah kita masih rawan Covid-19," ujar Yusuf kepada wartawan, Minggu (3/1/2021).
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan Saat Melintas di Sumedang, Langsung Didenda Satpol PP
Meski telah menerima surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, Yusuf mengatakan, keputusan penerapan belajar tatap muka tetap ditentukan daerah.
Menurutnya, terdapat beberapa kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 cukup signifikan, seperti Kabupaten Tanah Bumbu dan Kota Banjarbaru.
Sebelumnya, kedua daerah itu menyandang status zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19.
Kini, keduanya kembali ke zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.
"Artinya, perkembangan penularan virus di provinsi ini masih cenderung dinamis," jelasnya.