Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresahkan Pejalan Kaki, Pria Asal Sudan yang 4 Hari Menginap di Depan Menara Bosowa Ditangkap

Kompas.com - 23/12/2020, 11:54 WIB
Himawan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang warga negara Sudan bernama Yusuf (30) ditangkap petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) bersama petugas Polrestabes Makassar pada Selasa (22/12/2020).

Yusuf ditangkap setelah mendirikan tenda di depan Gedung Menara Bosowa, Makassar.

Baca juga: Gubernur Maluku Mengumpat di Depan Wartawan, Tak Terima soal Berita Renovasi Rumah Pakai APBD

Plh Kepala Rudenim Makassar Rita mengatakan, Yusuf sudah empat hari mendirikan tenda dan menginap di depan menara tempat UNHCR berkantor.

Pengungsi asal Sudan tersebut sempat membawa bantal, pakaian, galon, serta dispenser, saat menginap. Yusuf dibawa ke Rudenim Makassar setelah menolak dipulangkan ke wismanya.

"Yang dilakukan pengungsi tersebut cukup meresahkan para pejalan kaki di sana, apalagi dia mendirikan tenda di depan gedung perkantoran," kata Rita dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/12/2020).

Yusuf mendirikan tenda di lokasi itu sebagai bentuk protes. Sebab, dirinya yang telah tinggal selama delapan tahun di Indonesia menginginkan resettlement (pemukiman kembali ke negara ketiga).

Menurut Rita, Yusuf merasa sudah terlalu lama tinggal di Indonesia tanpa ada kejelasan pelaksanaan resettlement.

"Jadi yang kami lakukan hanyalah mengamankan sementara pengungsi tersebut, sambil kami lakukan koordinasi dengan UNHCR wilayah Makassar," ujar wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Registrasi, Administrasi dan Pelaporan Rudenim Makassar itu.

Perihal tuntutan resettlement Yusuf, Rita menyebutkan, hal itu bukan ranah rudenim.

Baca juga: Batal Keluarkan 5 Siswi yang Buat Video Injak Rapor, Kepsek: Bupati Minta Kami Terima Kembali

Rudenim, kata Rita, hanya menjalankan fungsi terkait pendataan dan pengawasan terhadap pengungsi dari luar negeri yang berada di Indonesia.

"Apabila yang bersangkutan sudah mau kembali ke wismanya, maka kami juga akan pulangkan," tandas Rita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com