Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Lamanya Diungkit, Denny Indrayana Tantang Petahana Debat Terbuka

Kompas.com - 17/11/2020, 20:34 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) nomor urut 02, Denny Indrayana menantang petahana Sahbirin Noor untuk debat terbuka.

Pernyataan itu dia keluarkan setelah tim Sahbirin Noor mengungkit kasus dugaan korupsi payment gateway yang ditujukan kepadanya tahun 2015.

Denny menjelaskan, kasus itu sudah selesai setelah diadvokasi oleh berbagai lembaga antikorupsi.

Menurut dia, kasus tersebut kini dijadikan sebagai bahan kampanye hitam tim paslon 01 untuk menjatuhkan dirinya.

"Hentikan menyebarkan kabar bohong yang dimanipulasi terkait dengan kriminalisasi yang ditujukan kepada saya pada tahun 2015. Hentikan karena itu fitnah," jelas Denny Indrayana dalam keterangan yang diterima, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Laporan Denny Indrayana Dihentikan, Tim Hukum Kirimkan Karangan Bunga Duka Cita ke Kantor Bawaslu

Merasa diserang oleh tim petahana, Denny balik menantang paslon nomor urut 01 itu untuk debat terbuka.

Tujuannya agar semuanya terang benderang dan masyarakat bisa memilah siapa sebenarnya yang antikorupsi.

"Terkait pemberantasan korupsi, mari sama-sama kita diskusikan. Saya mengundang paslon nomor urut 01 untuk berdebat secara sehat agar masyarakat Kalsel melihat siapa yang lebih mempunyai komitmen antikorupsi," tegasnya.

Denny juga mempertanyakan, kenapa justru dia yang dituduh sebagai pelaku korupsi.

Padahal, kata dia, ada beberapa kasus yang pernah menjerat paslon nomor urut 01.

"Terkait dengan kasus yang pernah dialami oleh Bapak Muhidin, berkasnya sudah lengkap, sudah P 21 tapi kenapa dihentikan. Kita juga mendengar ada komunikasi beliau dengan penyelenggara pemilu pada tahun 2015," bebernya.

Baca juga: Sahbirin Noor Berkali-kali Dilaporkan Denny Indrayana ke Bawaslu, Ini Kata Ketua Tim Pemenangan

Denny juga menyinggung dugaan dana negara yang mengalir ke objek wisata Kiram yang kepemilikannya tidak jelas, apakah milik pribadi atau milik publik.

Selain Kiram, ada beberapa program Sahbirin Noor yang hanya menghabiskan anggaran negara.

Salah satunya program revolusi hijau, padahal program tersebut tidak berjalan sebagai mestinya dan diduga terjadi penggelembungan anggaran.

"Ini semua tentu harus diklarifikasi agar kita paham apa yang sebenarnya terjadi. Karena itu, ketimbang kita menyebar berita-berita di sosial media tanpa klarifikasi, sekali lagi saya mengundang Paslon nomor urut 01 untuk berdebat di forum terbuka," tandasnya.

Sebagai informasi, Pilkada Kalsel 2020 diikuti dua pasangan calon yang akan memperebutkan kursi orang nomor satu dan nomor dua di Kalsel.

Kedua paslon yakni Denny Indrayana berpasangan dengan Difriadi Darjat akan menantang calon petahana Sahbirin Noor dan mantan Wali Kota Banjarmasin Muhidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com