GIANYAR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kerugian Bali selama pandemi Covid-19 mencapai Rp 9 triliun per bulannya.
Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati tak menampik hal tersebut.
Hal tersebut karena lokomotif utama perekonomian Bali adalah pariwisata.
Dia mengungkapkan, hampir 53 persen lebih produk domestik regional bruto (PDRB) Bali bersumber dari pariwisata.
Baca juga: Ketua IDI Bali: Perkataan Jerinx Membuat Kami Lemah, Masyarakat Tak Percaya dengan Kami
Bukan hal mudah bagi Bali untuk mengalihkan sumber ekonomi dari pariwisata ke sektor lain.
"Tentu tidak pekerjaan mudah bagi kita semua termasuk pemerintah mengalihkan dari sektor pariwisata ke sektor lain," kata Cok Ace, di acara peluncuran program wisata 'We Love Bali' di Bali Safari & Marine, Gianyar, Rabu (14/10/2020).
Bali, kata Cok Ace, saat ini tengah menggenjot sektor ekonomi lain seperti ekspor, sektor pertanian, dan UKM.
"Tapi, karena begitu besar kontribusi pariwisita terhadap perekonomian Bali tentu ini juga mengalami kesulitan bagi kita," kata dia.
Cok Ace mengatakan, Bali bersyukur sejak 31 Juli pariwisata pasar domestik telah dibuka.