Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Danau Kelimutu Ende Berubah Warna, Ini Penjelasan Badan Geologi

Kompas.com - 23/05/2024, 13:38 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Air Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami perubahan warna.

Berdasarkan hasil pantauan Balai Taman Nasional Kelimutu dan Tim Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Kelimutu, air danau Tiwu Ata Polo terlihat berwarna cokelat kehitaman pada Rabu (22/5/2024).

Data CCTV menunjukkan perubahan warna air Tiwu Ata Polo termati sejak tanggal 14 Mei dengan warna hijau kebiruan.

Baca juga: Festival Kelimutu: Rakor Tiga Pilar Batu Tungku Tetapkan Hari Lahir Kabupaten Ende pada 1 Juli

Pada 15 Mei air masih berwarna hijau kebiruan. Namun, pada 16 Mei 2024 air berubah menjadi warna hijau, 17 Mei 2024 warna air dari hijau menjadi hijau tua.

Hingga 20 Mei tidak mengalami perubahan warna air. Tetapi, pada 21 Mei perubahan air menjadi warna hijau kecokelatan, dan 22 Mei air menjadi warna cokelat kehitaman.

Baca juga: Soekarno dan Sandiwara Kelimutu di Ende

Sementara itu, tidak terjadi perubahan warna pada Tiwu Ata Bupu dan Tiwu Nuwa Muri Ko'o Fai.

Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid mengungkapkan, perubahan warna air danau ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Di antaranya, curah hujan yang tinggi, kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari pelarutan batuan sehingga membuat warna air kawah berubah warna menjadi kebiruan, kehijauan atau cokelat kehitaman.

"Namun faktor-faktor yang memicu proses perubahan warna tersebut belum diketahui secara pasti, apakah karena pengenceran (sebaliknya) perubahan suhu maupun pengaruh konveksi naiknya gas dari bawah permukaan," ujar Wafid.

Wafid menjelaskan, Kelimutu merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 1384,5 meter di atas permukaan laut.

Gunung Kelimutu memiliki tiga danau kawah, yaitu kawah satu Tiwu Ata Polo, kawah dua Tiwu Ko'o Fai Nuwamuri, dan kawah tiga Tiwu Ata Bupu.

Pada 1867 mengalami erupsi dan memiliki interval erupsi berkisar 1-73 tahun.

Erupsi terakhir terjadi pada Juni 1968 berupa letusan freatik di kawah dua Tiwu Ko’o Fai Nuwamuri dengan didahului suara desisan dan semburan air cokelat kehitaman di bagian barat danau.

Pada Desember 2018-Januari 2019, air di kawah satu Tiwu Ata Polo terjadi perubahan warna dari warna hijau kebiruan menjadi hijau. Kemudian berubah menjadi hijau tua dan kembali menjadi hijau.

"Pada 17 Mei 2024 air kawah berubah berwarna hijau, dan pada 22 Mei 2024 terjadi perubahan warna menjadi coklat kehitaman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com