KOMPAS.com - Festival Kelimutu tidak hanya ajang untuk memperkuat sektor pariwisata dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kabupaten Ende, tetapi juga menjadi kesempatan bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengevaluasi pembangunan.
Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende merangkai agenda tahunan Festival Kelimutu dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Tiga Pilar Batu Tungku yang digelar pada Minggu (13/8/2023).
Ketiga tiga pilar pembangunan Kabupaten Ende tersebut, yaitu pemerintah, tokoh adat (mosalaki ) dan tokoh agama yang diistilahkan dengan Lika Mboko Telu (Tiga Pilar Batu Tungku).
Rakor tersebut menjadi ajang evaluasi pembangunan dan saluran aspirasi dari akar rumput, dengan fokus pada bidang pariwisata pada 2023.
Pelaksanaan rakor menjadi wadah evaluasi pelaksanaan pembangunan dan penyampaian aspirasi arah pembangunan sampai kepada level akar rumput.
Baca juga: Soekarno dan Sandiwara Kelimutu di Ende
Penyampaian aspirasi diwakilkan tokoh adat dan tokoh masyarakat yang kali ini akan berfokus pada bidang pariwisata.
Pada kesempatan itu, Bupati Djafar H Achmad menyampaikan beberapa rekomendasi, salah satunya kesepakatan penetapan Hari Lahir Kabupaten Ende, yaitu 1 Juli.
Penetapan itu dilegalisasi dengan Keputusan Bupati Ende Nomor 175/KEP/HK/2023. Selain itu, ada pula penetapan Hari Pire Bhisa Ghia setiap 14 Agustus.
Dihadapan mosalaki dan tokoh agama, Djafar berharap kepada seluruh komponen masyarakat mendukung program pemkab dalam mengembangkan dan memberdayakan seluruh sektor yang menjadi potensi Kabupaten Ende.
“Ende ini punya potensi yang baik, di antaranya di pengembangan sektor pariwisata yang sedang kita kembangkan,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin (26/2/2024).
Baca juga: Menikmati Tarian Gawi Sia, Ritual Adat Ende Lio NTT yang Ditampilkan di TMII...
Dia mengatakan, pariwisata sejarah Bung Karno sudah mulai menjadi tujuan wisatawan dan masih banyak potensi wisata lain yang masih terus dikembangkan.
“Untuk itu, saya sangat berharap dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah sehingga masyarakat yang sejahtera dapat kita wujudkan,” katanya.
Adapun Festival Kelimutu dibuka dengan ritus ritual adat Wela Kamba (Sembelih Kerbau) di pelataran Rumah Adat, Sa’o Ria, Sabtu (12/8/2023).
Ritual penyembelihan kerbau tersebut melambangkan penghormatan kepada Yang Maha Kuasa dan leluhur.
Bupati Djafar didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Ende Agustinus G Ngasu, Ketua DPRD Kabupaten Ende Fransiskus Taso, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ende turut menyaksikan pembukaan tersebut.
Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan Sunrise, Ini Waktu Terbaik Memotret Danau Tiga Warna Kelimutu